Badai Berguitta Ancam Mauritius

Reuters
Badai (ilustrasi)
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, PORT LOUIS -- Pemerintah Mauritius meningkatkan tingkat kewaspadaan ke level 3 menyusul kedatangan Badai Berguitta ke negara tersebut. Hal itu membuat otoritas setempat terpaksa menutup pelabuhan dan bandara mengantisipasi kedatangan tropis tersebut.

Pemerintah mengunkapkan, badai diprediksi akan menghantam pulau dengan kecepatan 120 kilometer perjam. Badan Meteorologi setempat mengatakan, angin topan kategori tiga itu akan terbentuk sekitar 340 kilometer dari pulau.

Badai diperkirakan akan datang sebelum Rabu (17/1) malam ini. Badai diperkirakan akan melaju ke arah barat daya dengan kecepatan tujuh kilometer perjam.

"Pada lintasan ini, Badai Berguitta yang akan mendekat itu membahayakan Mauritius dan merupakan ancaman langsung ke pulau ini," kata Badan Meteorologi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kondisi tesebut membuat sejumlah penerbangan dari dan menuju pulau dibatalkan. Begitu juga dengan pelabuhan utama yang melayani 99 persen rute perdagangan negara akan ditutup. Sejumlah barang impor semisal makanan, migas, bahan mentah industri pakaian serta bahan ekspor seperti gula dan tekstil melintasi pelabuhan tersebut.

Mauritius merupakan sebuah negara pulau di Samudera India. Negara yang masuk dalam kawasan timur Afrika itu dikenal lantaran keindahan alam yang dimilikinya.

Sebelulmnya, badai Hollanda yang melanda negara tersebut pada Februari 1994 lalu menewaskan dua orang, merusak 450 rumah dan menimbulkan kerugian hingga 135 juta dolar AS.

 
Berita Terpopuler