Sejarah Hari Ini: Kekaisaran Ottoman Serang Georgia

Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, 23 November 1510 menjadi saksi bisu serangan kekasisaran Ottoman Turki ke kawasan Georgia. Pasukan Ottoman menyerang ibu kota kerajaan Imereti di Georgia, Kutaisi, dan membakar wilayah Gelati Monastery.

Pasukan Ottoman masuk kedalam kawasan kerajaan Imereti yang saat itu dipimpin Raja Alexander II melewati jalur selatan melalui Samtskhe. Serangan diluncurkan secara mendadak ke Bagrat ibu kota dari Kutaisi.
Pada tahun yang sama Raja Alexander meningal dunia. Tahta kerajaan dilanjutkan oleh Bagrat III yang diangkat pada 1 April 1510. Bagrat melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Ottoman yang saat itu mendapat bantuan pasukan dari kawasan Mingrelia, Guria dan Abkhazia.
Perlawanan terus dilakukan hingga akhirnya pasukan Ottoman meninggalkan Georgia. Bagrat kemudian meluncurkan program pemulihan kawasan, mengorganisasi ulang gereja dan dan membuat hukum yang melarang perbudakan diantara bangsawan Georgia.
Selanjutnya: Perundingan Damai Perang Vietnam Digelar

23 November 1973 merupakan hari dimana perundingan perang Vietnam dilanjutkan. Negosiasi yang dihelat di Paris itu dilakukan untuk menyelesaikan perang dan mewujudkan perdamaian di antara Vietnam Utara dan Selatan.
Perundingan diwakilkan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Alfred Kissinger dan Diplomat Vietnam Le Duc Tho. Sayangnya dalam perundingan tersebut kedua belah pihak tidak bisa mencapai kesepakatan bersama hingga menemui jalan buntu.
Kesepakatan itu menitik beratkan pembasahan mengenai penerapan kekuatan pengawasan internasional serta penarikan pasukan Vietnam Utara dari kawasan Selatan. Buntunnya pembicaraan pihak terkait membuat Presiden Amerika Serikat saat itu Richard Nixon meluncurkan serangan bom untuk membuat Vietnam Utara kembali ke meja perundingan.
Serangan tersebut memaksa kubu utara untuk kembali melanjutkan negosiasi damai. Pakta perdamaian berhasil terwujud pada 27 Januari 1973 dan ditandatangani oleh pemerintah Republika demokrasi Vietnam (utara) Republika Vietnam (selatan) Amerika Serikat dan Provisional Revolutionary Government (PRG) yang merupakan tentara Revolusioner Vietnam Selatan.
Perjanjian damai itu sekaligus mengakhiri campur tangan militer Amerika dalam perang antara Vietnam Utara dan Selatan. Aktor yang berperan dalam perjanjiaan damai itu diganjar hadiah nobel perdamaian, namun Le Duc Tho menolak menerima nobel tersebut. Pakta perdamaian ini sekaligus membuka jalan bagi komunisme untuk masuk ke kawasan selatan pada April 1975.
Selanjutnya: Gempa 7,2 SR Guncang Selatan Italia, 3.000 Tewas

Italia bagian selatan diguncang gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) pada 23 November 1980. Peristiwa yang merenggut ribuan korban itu terpusat di Eboli, sebelah selatan Napoli.
Gempa yang terjadi pada malam saat hari libur itu menewakan lebih dari 3000 jiwa dan melukai banyak korban lainnya. Sekitar 26 anak tewas tertimbun reruntuhan bangunan saat tengah bersiap melakukan ibadah pertama mereka di Gereja Conza Della Compagna yang berusia 1.000 tahun.
Guncangan tersebut juga menybabkan kebakaran hebat akibat pecahnya saluran gas. Rusaknya pipa-pipa air akibat gempa membuat tim pemadam kebakaran kesulitan mejinakan kobaran api. Tak hanya itu, insiden juga mengakibatkan terpuutusnya akses trasportasi ke desa terpencil yang membutuhkan bantuan. Salah satu wilayah yang sulit dijangkau adalah Pegunungan Apennine.
Situasi semakin sulit dikendalikan saat kabut tebal menimpa kawasan tersebut pagi harinya. Selama beberapa pekan kondisi berangsur pulih. Saat itu penghitungan korban baru menjadi jelas dimana 3000 jiwa meninggal dan 300 ribu korban lainnya tidak memiliki rumah.
Situasi kembali memburuk menyusul beralihnya cuaca yang mulai memasuki musim dingin. Pemerintah kemudian membangun tenda-tenda darurat di lebih dari 200 kota yang terdampak gempa sebagai tempat bernaung warga dari udara dingin.

 
Berita Terpopuler