Bangladesh akan Buka Hutan untuk Tempat Pengungsi Rohingya

Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah pengungsi Rohingya antri untuk mendapatkan paket makanan dari relawan Indonesia di Kamp Pengungsian Kutupalong, Cox Bazar, Bangladesh, Minggu (1/10).
Rep: Dyah Ratna Meta Novia Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Saat ini sulit untuk menemukan tempat bagi masuknya pengungsi Rohingya dalam jumlah besar. Bangladesh berencana untuk menebang pohon-pohon di hutan untuk memperluas sebuah kota tenda bagi tempat tinggal keluarga-keluarga miskin yang melarikan diri dari kekerasan etnis di negara tetangga Myanmar.

Lebih dari setengah juta Rohingya telah tiba di Myanmar, sejak akhir Agustus akibat pemusnahan etnis yang dilakukan pasukan keamanan Myanmar. Pasukan keamanan Myanmar menanggapi serangan militan Rohingya pada 25 Agustus dengan melancarkan tindakan keras dengan melakukan pemusnahan etnis Rohingya.

Myanmar telah menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan, tindakan militer diperlukan untuk memerangi teroris yang telah membunuh warga sipil dan membakar desa. Bangladesh dan organisasi kemanusiaan internasional saat ini  menghitung biaya untuk menyediakan makanan, air, dan perawatan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.

Menemukan tempat yang cukup kosong untuk menampung para pengungsi adalah masalah besar. "Pemerintah mengalokasikan 2.000 hektar saat jumlah pengungsi hampir 400 ribu," kata Sekretaris Manajemen dan Bantuan Bencana di Bangladesh, Mohammad Shah Kamal, Kamis (5/10).

 
Berita Terpopuler