Ahli Falak: Matahari Lintasi Ka'bah 16 Juli Mendatang

Pixabay.com
Kabah, Masjidil Haram
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Seorang ahli ilmu falak yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Dra Hj Mashunah Hanafie menginformasikan pada 16 Juli 2017 matahari melintas persis di atas Ka'bah.

"Oleh sebab itu, kaum Muslim bisa membetulkan kiblat shalat ke arah Ka'bah pada 16 Juli 2017 tersebut," ujarnya saat menjelang berbuka puasa bersama Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis (1/6).

Menurut Mashunah yang juga ketua umum perempuan Muslim Kalsel itu, pembetulan arah kiblat shalat tersebut penting atau minimal mendekati petunjuk, jangan sembarangan. "Karena dengan arah kiblat shalat yang betul akan lebih memberi makna dari pelaksanaan ibadah tersebut," katanya.

Ia mengatakan, menentukan waktu shalat fardhu lima waktu harus sesuai persyaratan agar pelaksanaan ibadah tersebut tidak menjadi sia-sia. Sebagai contoh dalam menentukan masuk waktu Zhuhur, bisa cara tradisional, yaitu dengan menggunakan tongkat dalam keadaan tegak lurus, bila tanpa bayang-bayang atau bayang-bayang berada pada arah berlawanan matahari terbenam.

Dia mengingatkan arti penting doa serta menganjurkan kaum Muslim agar senantiasa berdoa karena salah satu upaya mendekatkan diri dengan Allah SWT. "Tanpa doa, mustahil Allah SWT akan mengabulkan permintaan seseorang, dan doa tersebut harus pula sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad," katanya.

 
Berita Terpopuler