Malaysia Tinjau Ulang Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara

AP Photo/Daniel Chan
Polisi berjaga di luar departemen forensik Kuala Lumpur Hospital dimana terdapat jenazah Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 21 Februari 2017.
Rep: Fira Nursya'bani Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia akan meninjau ulang hubungan diplomatik dengan Korea Utara terkait kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Melalui duta besarnya, Kang Chol, Korea Utara menuduh Malaysia telah berkolusi dengan Korea Selatan dalam menyelidiki kematian Kim Jong-nam.

Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, tuduhan itu tidak beralasan, karena Malaysia telah bersikap profesional dalam proses penyelidikan. Zahid menegaskan Malaysia tidak berkolusi dengan negara atau organisasi manapun atas kematian Kim Jong-nam.

"Karena kita telah profesional dalam penyelidikan yang dilakukan oleh polisi, ahli kimia, dan Departemen Kesehatan, negara tersebut tidak seharusnya menuduh Malaysia," kata dia, dalam konferensi pers di sela-sela kunjungannya ke Cure and Care Rehabilitation Centre (CRCC) di Sungai Ruan, Jumat (24/2), dikutip The Star.

Zahid, yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, mengatakan profesionalisme Malaysia dalam penyelidikan tidak perlu dipertanyakan. Ia menuturkan, Malaysia memiliki beberapa undang-undang untuk memastikan penyelidikan berlangsung dengan baik, seperti KUHAP dan Pencegahan Tindak Pidana.

"Jangan gunakan serangan psikologi terbalik kepada kami. Malaysia tidak ingin bermusuhan dengan negara manapun. Silakan menggunakan bahasa diplomatik," kata Zahid.

Baca juga: Kim Jong-nam Dibunuh dengan Zat Kimia Senjata Pemusnah Massal

 
Berita Terpopuler