Indonesia-Cina Sepakat Dalami Masalah Terorisme

Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Rep: Umar Mukhtar Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Cina sepakat untuk mendalami persoalan terorisme yang kerap menimpa kedua negara. Tidak hanya warga Indonesia, sejumlah warga Cina pun ada yang mengikuti pelatihan militer Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yakni etnis Uighur.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menuturkan persoalan etnis Uighur yang turut mengikuti pelatihan militer ISIS telah berkembang begitu cepat. Banyak kalangan etnis tersebut yang dilatih militer di wilayah ISIS. "Mereka menjelaskan masalah Uighur itu sudah sedemikian cepatnya berkembang sehingga banyak masyarakat Uighur yang kemudian dilatih di ISIS di Suriah sana," kata dia usai menyambut kedatangan Dubes Cina Xie Feng di kantornya, Kamis (15/12).

Wiranto mengatakan bukan tidak mungkin para militan didikan ISIS itu melanjutkan kegiatan terorismenya saat kembali ke negara asalnya. Kedua negara pun sepakat akses maupun kegiatan terkait terorisme harus ditutup. "Kami sepakat tidak memberi ruang untuk aktivitas mereka baik di Indonesia, Malaysia, ataupun Cina. Bahkan kita langsung memotong jalur-jalur distrik mereka maka mereka tidak akan hidup," kata dia.

 
Berita Terpopuler