Imigrasi Soekarno-Hatta Tolak Kedatangan Dua Wanita Maroko

Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan sejumlah paspor.
Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta menolak kedatangan dua wanita asal Maroko berinisial FZE (22) dan SEM (21).

"Keduanya tidak dapat menunjukkan bukti biaya hidup yang cukup," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Heru Santoso melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (12/11).

Heru menjelaskan, awalnya petugas memeriksa kedatangan FZE dan SEM saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB.

Kedua wanita asal Maroko yang menumpang pesawat maskapai Emirates EK-356 itu menjalani pemeriksaan petugas imigrasi untuk kelengkapan dokumen kunjungan keimigrasian.

Heru menuturkan bahwa keduanya mengaku sebagai turis yang menetap selama tiga pekan di Indonesia. Namun, tidak dapat menunjukkan bukti biaya hidup yang cukup.

Keduanya juga tidak memberikan informasi yang jelas terkait dengan tujuan datang ke Indonesia sehingga petugas mencurigai wanita tersebut diduga warga asing bermasalah.

"Khususnya diduga terlibat jaringan prostitusi," ujar Heru.

Usai menjalani pemeriksaan, petugas memulangkan kembali FZE dan SEM pada kesempatan pertama dengan menggunakan pesawat yang sama.


 
Berita Terpopuler