Menag: MTQ Nasional Lestarikan Dakwah Budaya Wali Songo

Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan kata sambutan saat malam Ta’aruf yang diadakan di Pendopo Kantor Gubernur NTB, Jumat (29/7) malam.(Republika/Raisan Al Farisi)
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXVI Mataram, Nusa Tenggara Barat melestarikan jenis dakwah budaya sebagaimana telah dicontohkan oleh Wali Songo.

"MTQ ini mirip cara wali dalam berdakwah lewat tilawah," kata Lukman dalam acara pembukaan MTQN XXVI Mataram, Sabtu (30/7/.

Menurut dia, berdakwah bisa dengan berbagai cara selama itu baik termasuk lewat seni baca Alquran. Lukman mengatakan MTQN saat ini telah berkembang. Salah satu tolok ukurnya kategori lomba sudah semakin banyak atau tidak hanya cabang tilawah.

Dari semula kategori tilawah, kini sudah ada tujuh cabang. Keragaman cabang MTQN itu berkembang untuk kategori selain tilawah, di antaranya hafalan Alquran, tafsir Alquran, penulisan makalah ilmiah Alquran, khat ayat Alquran, syarhil Alquran dan fahmil Alquran.

Dari pengembangan kategori, kata Lukman, dapat semakin mendekatkan umat kepada Al Quran. Dengan begitu, umat Islam akan semakin memahami Al Quran yang berisi ajaran Islam dengan kasih sayangnya atau "rahmatan lil'alamin".

"Rahmat memiliki makna kedamaian dan kemakmuran. Inilah seharusnya Indonesia menuju 'baldatun toyyibun wa rabbun ghafur' yang bisa terwujud jika kita bisa melakukan revolusi mental dalam memaknai rahmat," kata dia.

Pengembangan lain dari MTQN kali ini adalah penerapan teknologi informasi e-MTQ yang meningkatkan transparansi perlombaan tilawatil quran tingkat nasional. "Mari kita jadikan MTQ mulia yang membawa Al quran sebagai penyejuk yamg menenteramkan," kata dia.

 
Berita Terpopuler