Disebut Bodoh, Trump Klaim tak Antimuslim

Donald Trump
Rep: Melisa Riska Putri Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kandidat calon presiden Partai Republik Donald Trump menyerukan kepada umat Islam untuk bekerja sama dengan polisi. Ia juga mendesak Muslim mengubah orang-orang di dalamnya.

Dilansir BBC News, Senin (16/5), dalam sebuah wawancara dengan televisi Inggris ITV, Trump mengatakan dirinya bukan anti-Muslim tapi anti-teror. Pernyataan ini diungkapkan menanggapi pernyataan Perdana Menteri Inggris David Cameron yang menyebut Trump 'bodoh, memecah belah dan salah', terkait usulannya melarang Muslim memasuki Amerika Serikat.

"Sesuatu yang sangat buruk terjadi dan orang-orang berpura-pura tak ada," kata Trump.

Menurutnya, dunia memiliki masalah besar dengan teror kelompok Islam radikal. Namun menurut Trump terserah pada Muslim untuk mengubah orang-orang yang mereka curigai sebagai ekstremis.

"Mereka harus bekerja sama dengan polisi. Mereka tak mengubah mereka. Jika mereka tak ikut berperan, itu tak akan berhasil," ujar Trump.

Namun Trump bersikeras bahwa usulannya terkait larangan sementara Muslim memasuki AS mendapat banyak dukungan dari jutaan orang di seluruh dunia. Menurutnya, kritikan hanya datang dari para politisi.

Trump juga menyatakan tak peduli dengan pandangan orang terhadap dirinya.

 
Berita Terpopuler