Sejarah Hari Ini: Wabah Black Death Menyapu Eropa

Tikus membawa penyakit leptospirosis
Rep: Gita Amanda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Para ahli di Universitas Paris percaya, Black Death dimulai pada hari ini 20 Maret 1345, dari apa yang mereka sebut konjungsi tiga planet Saturnus, Jupiter dan Mars di tingkat 40 derajat dari Aquarius.

Black Death, juga dikenal sebagai wabah yang menyapu seluruh Eropa, Timur Tengah dan Asia selama abad ke-14, menyebabkan sekitar 25 juta kematian.

Meskipun para ahli telah menyatakan klaimnya, sekarang diketahui penyakit pes, penyakit yang paling umum dikenal sebagai Black Death, disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Wabah disebarkan oleh kutu yang biasanya ada di tikus, tapi melompat ke mamalia lain ketika tikus mati.

Wabah ini kemungkinan besar pertama kali muncul pada manusia di Mongolia sekitar 1320. Biasanya, orang-orang yang menderita wabah pertama mengeluh sakit kepala, demam dan menggigil.

Lidah mereka sering muncul warna keputihan sebelum ada pembengkakan parah dari kelenjar getah bening. Akhirnya, akan muncul bintik-bintik hitam dan ungu pada kulit penderita sebelum kematian dalam waktu sepekan.

Dilansir History.com, dalam satu insiden terkenal dikisahkan kelompok Turki, Tatar, yang berperang dengan Italia terjebak wabah itu. Kabarnya, mereka mulai melempar mayat ke musuh mereka yang melarikan diri kembali ke Italia dengan membawa penyakit.

Kisah itu kemungkinan tidak benar sebab dipastikan tikuslah yang membawa wabah dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa. Di kota-kota pelabuhan, Black Death mulai menyerang. Di Venesia, 100 ribu orang meninggal secara total dengan sebanyak 600 orang meninggal setiap hari saat puncak wabah.

Pada 1347, penyakit ini melanda Prancis menyebabkan sekitar 50 ribu orang tewas. Tahun berikutnya, Inggris menjadi korban. Wabah muncul secara berkala sampai 1700-an, tetapi tidak pernah lagi mencapai proporsi epidemi setelah abad ke-14.

Selanjutnya: Lahirnya Partai Republik di AS

Di Ripon, Wisconsin, mantan anggota Partai Whig bertemu untuk membentuk partai baru menentang penyebaran perbudakan ke wilayah barat. Partai Whig, yang dibentuk pada tahun 1834 untuk menentang "tirani" Presiden Andrew Jackson, telah menunjukkan dirinya tidak mampu mengatasi krisis nasional soal perbudakan.

Seperti dikutip dari History.com, pada Februari 1854, kelompok antiperbudakan Whig mulai bertemu untuk membahas pembentukan partai baru. Satu pertemuan tersebut, di Wisconsin pada 20 Maret, 1854, dikenang sebagai pertemuan berdirinya Partai Republik.

Partai Republik cepat memperoleh pendukung di Utara, dan pada 1856 calon presiden pertama mereka John C Fremont memenangkan 11 dari 16 negara bagian. Pada November 1860, calon presiden dari Partai Republik Abraham Lincoln terpilih sebagai presiden.

Perang Sipil tegas diidentifikasi Partai Republik sebagai partai yang menang di Utara. Namun meski Partai Republik telah kehilangan kendali di wilayah Selatan, tetapi terus mendominasi presiden sampai pemilihan Franklin D Roosevelt pada 1933.

Selanjutnya: Putra Eric Clapton Tewas Terjatuh dari Apartemen

Putra dari gitaris rock Eric Clapton yang berusia 4,5 tahun tewas tepat pada 20 Maret 1991. Pagi itu ia jatuh dari sebuah jendela kamar tidur terbuka di lantai 53D bangunan apartemen Manhattan.

Dilansir The New York Times, anak laki-laki bernama Conor, yang mengenakan piyama merah dan sandal, mendarat di atap sebuah bangunan empat lantai di sebelah Galleria Condominiums. Polisi mengatakan jendela berukuran sekitar tinggi enam kaki dan lebar empat kaki dibiarkan terbuka setelah dibersihkan pembantu rumah tangga.

Anak laki-laki, yang tidak di ruangan tersebut saat ruangan dibersihkan, tiba-tiba melesat melewati pengurus rumah tangga dan entah bagaimana jatuh dari jendela.

"Pada titik ini tampaknya seolah-olah ini adalah kecelakaan tragis," kata seorang juru bicara polisi, Kapten Stephen Davis.

Clapton yang sudah tak tinggal bersama istrinya sedang berada di New York saat kejadian. Lagu Clapton berjudul Tears in Heaven didedikasikan untuk anaknya tersebut.

 
Berita Terpopuler