Sejarah Hari Ini: The Beatles Luncurkan Album Pertama

AP
The Beatles
Rep: Melisa Riska Putri Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 10 Januari 1964, The Beatles merilis album pertamanya di Amerika Serikat oleh Vee-Jay Records yang menonjolkan single I Want to Hold Your Hand dan I Saw Her Standing There

The Beatles adalah kelompok musik Inggris beraliran rock yang dibentuk pada 1960 di Liverpool. The Beatles dipandang sebagai perwujudan ide-ide progresif, berpengaruh terhadap revolusi sosial budaya dekade 60-an. Grup musik ini menjadi inspirasi banyak pemusik setelahnya. Empat dekade setelah bubar, musik The Beatles masih populer.

Banyak prestasi yang telah didapatkan. Single keempat She Loves You menjadi singel pertama yang menembus penjualan satu juta keping.

Berdasarkan RIAA, grup ini adalah pemusik yang menjual album terbanyak di AS dan tujuh kali menerima Grammy Award. The Beatles bahkan masuk dalam kompilasi majalah TIME sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh pada abad ke-20.

Selanjutnya: PBB Gelar Sidang Majelis Umum Pertama

 

 

 

 

Hari ini pada 1946 silam, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terdiri dari 51 negara mengadakan Majelis Umum pertama di Westminster Central Hall London, Inggris. Satu pekan kemudian, Dewan Keamanan PBB bertemu untuk pertama kalinya dan mendirikan aturan tata kerjanya. 

Kemudian pada 24 Januari, Majelis Umum mengadopsi resolusi pertama, menyerukan penggunaan energi atom damai, penghapusan senjata atom dan pemusnah massal lainnya.

Pada konferensi Dumbarton Oaks 1944 di Washington DC, dasar itu dijadikan sebuah organisasi pascaperang internasional untuk memelihara perdamaian dan keamanan di dunia usai perang. Pada April 1945, dengan akan dimulainya perayaan kemenangan di Eropa, para delegasi dari 51 negara berkumpul di San Fransisco untuk menyusun Piagam PBB.

Pada 26 Juni, dokumen itu ditandatangani oleh para delegasi. Pada 24 Oktober secara resmi diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan dan mayoritas penandatanganan lainnya. Saat ini anggota PBB telah mencapai negara.

Selanjutnya: Perang Muslim dan Hindu di Kalkuta

 

Pada 10 Januari 1964 terjadi pertempuran antara Muslim dan Hindu di Kalkuta yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Lebih dari 7.000 orang juga telah ditangkap dan 438 terluka dalam bentrokan yang telah menyebar ke kabupaten sekitarnya.

Pemerintah India mengklaim masalah di Kalkuta telah mengorbankan sebagian besar kehidupan. Jam malam diperpanjang untuk lima wilayah kota yang diduduki oleh polisi menyusul serangan pembakaran dan penjarahan terhadap Muslim.

Angkatan bersenjata dan polisi juga telah diberikan perintah menembak untuk membunuh oleh pemerintah dalam kasus di mana umat Hindu terlihat menyerang umat Islam. Para pejabat menyatakan tekadnya untuk membasmi kekerasan. Pasukan juga telah mengambil tindakan keras terhadap para pembuat masalah.

Sayangnya, langkah itu menjadi bumerang ketika tiga polisi tewas karena mencoba melindungi kelompok Muslim dan rumah mereka saat mereka menembaki massa.

Lebih dari 110 orang dibawa ke rumah sakit setelah penembakan. Petugas pemadam kebakaran harus berurusan dengan 200 kasus pembakaran. Meskipun ada beberapa insiden penusukan dan pelemparan bom, sebagian besar kerusuhan telah mengakibatkan penjarahan dan pembakaran properti Muslim.

Dua pabrik karet dibakar bersama dengan sejumlah toko dan tempat tinggal. Bus dan trem tidak beroperasi, sebagian besar toko dan pasar ditutup.

Lebih dari 70 ribu Muslim meninggalkan rumah mereka dan 55 ribu tidur di alam terbuka di bawah perlindungan tentara. Organisasi bantuan berjuang untuk menyediakan makanan, air dan sanitasi untuk pengungsi.

 
Berita Terpopuler