Kemajuan Pendidikan Islam Perbatasan Butuh Kesadaran Pemerintah

Republika/Agung Supriyanto
Pendidikan Islam
Rep: c16 Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ), Ahsin Sakho mengatakan, pemerintah, tokoh Muslim dan dan komunitas Islam di Indonesia harus memiliki perhatian yang besar terhadap kondisi umat Muslim di daerah perbatasan terutama dalam hal pendidikan. Pasalnya, kondisi penyelenggaraan pendidikan agama Islam di daerah perbatasan sangat memprihatinkan.

“kesadaran dari aparat pemerintah, Tokoh muslim dan komunitas Islam sekitar sangat diperlukan,” kata Ahsin saat dihubungi ROL, Jumat (6/11).

Pemerintah juga perlu menggandeng ormas-ormas Islam besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk membangun lembaga pendidikan Islam di daerah perbatasan.  Ormas besar ini bisa memantau kebutuhan pendidikan umat Islam.

Selain itu, komunitas Islam juga bisa bekerjasama dengan lembaga filantropi dalam menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur. Untuk tenaga pendidik, menurut Ahsin, pesantren-pesantren bisa mengirimkan para santrinya untuk menjadi tenaga pendidik di daerah perbatasan.

“Indonesia adalah negara mayoritas muslim terbesar. Kemampuan umat muslim Indonesia sangat besar untuk mengatasi hal itu,” kata Ahsin.

 
Berita Terpopuler