FKUB Harus Lebih Aktif Selesaikan Konflik Rumah Ibadah

Republika/Agung Supriyanto
Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Oferlin Hia (kedua kiri) bersama Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan penyegelan rumah ibadah di Komnas HAM, Jakarta, Senin (2/6).
Rep: c35 Red: Indah Wulandari

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Mohammad Siddik meminta agar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) lebih diaktifkan lagi.

Hal ini terkait maraknya kasus konflik rumah ibadah, seperti halnya unjuk rasa yang menolak dibangunnya masjid di kampung Andai, distrik Mansel, kabupaten Manokwari, Papua.

"FKUB harus lebih diaktifkan lagi untuk mengatasi permasalahan seperti ini," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (3/11).

Selain itu, dia juga meminta agar kasus seperti ini dianalis lebih dalam lagi dari sisi sosial, politik, psikologis, serta komunikasi.

Dia menekankan bahwa saat ini perlu perubahan paradigma dalam masyarakat melalui pendekatan komunikasi dengan masyarakat. Hal ini menurut dia karena saat ini sudah gencar sosial media (sosial media) yang dapat membuat kesalahpahaman dan memperkeruh suasana jika terjadi kasus-kasus seperti ini.

"Adanya sosmed seperti mengipasi kobaran api dalam kasus-kasus seperti ini," tuturnya melanjutkan.

Dia percaya bahwa Kapolri beserta jajarannya saat ini sedang berusaha untuk mengubah paradigma tersebut. Hal itu diharapkan agar dapat meminimalisasi terjadinya konflik akibat adanya konflik sebelumnya, dan beruntun berkepanjangan.

 
Berita Terpopuler