Papua Butuh Fasilitas Meteorologi dan Navigasi

Antara/Sigid Kurniawan
Petugas menunjukkan foto udara lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (18/8).
Rep: Dyah Ratna Meta Novia Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengatakan, saat ini bandara di Papua sangat membutuhkan fasilitas meteorologi dan navigasi. Ini perlu dilakukan supaya kecelakaan akibat cuaca buruk tak sering terjadi.

"Saya yakin faktor cuaca pengaruhnya cukup dominan. Apalagi cuaca di Papua itu berbeda dengan cuaca di Jawa," katanya, Rabu, (19/8).

Cuaca di Papua itu mudah berubah, misalnya dari terang tiba-tiba jadi berawan. Konturnya juga berbeda, banyak pegunungan dan danau. "Apalagi kontur tanahnya banyak gunung-gunung yang tinggi. Makanya meteorologi dan navigasi itu sangat dibutuhkan oleh pesawat yang terbang ke sana," ujarnya.

Cuaca di Papua, kata Alvin, tak bisa disamakan dengan di Jawa dan di Sumatera yang mudah diprediksi. Ini harus dipikirkan.

 
Berita Terpopuler