Pertamina Targetkan Laba Bersih Rp 34 T

Red:

JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih tahun 2008 akan mencapai Rp 34 triliun. Angka ini naik sekitar Rp 10 triliun dibanding laba 2007 yang mencapai Rp 24,5 triliun. Hal itu diungkapkan Wakil Dirut Pertamina Iin Arifin Takhyan, dalam konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina, di Jakarta, Jumat (27/6). Iin mengatakan kenaikan laba tersebut karena Pertamina terus melakukan sejumlah efisiensi biaya dan organisasi, termasuk dalam pengadaan minyak mentah dan BBM. Selain itu, juga disebabkan peningkatan harga minyak dunia. ''Sesuai hasil RUPS yang dilaksanakan 26 Juni lalu, pemerintah selaku pemegang saham menargetkan laba bersih 2008 hingga Rp 34 triliun. Kami optimistis tercapai karena tren harga minyak akan terus naik,'' ujarnya. Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan menambahkan, sampai kuartal pertama 2008, laba bersih Pertamina sudah mencapai Rp 8,1 triliun. Lebih lanjut Iin menuturkan, berdasarkan penilaian yang dilakukan auditor independen, tingkat tata kelola perusahaan yang baik Pertamina mencapai 74 persen atau termasuk dalam kategori baik. Sementara menurut Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno, dari sisi rating, Pertamina sudah mendapat rating AA atau bagus. Ditambahkan Ari, Pertamina mencatat kinerja positif pada 2007. Dia mengatakan, laba bersih unaudited perseroan pada 2007 lalu menembus angka Rp 24,5 triliun. Terdiri dari laba yang berasal dari bisnis hulu Rp 16 triliun dan bisnis hilir Rp 8,5 triliun. ''Dengan laba tersebut, kami akan menyetor dividen hingga Rp 11 triliun,'' ujarnya. Pencapaian tersebut, kata dia, lebih tinggi dari target yang dibebankan pemegang saham dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 17,7 triliun. ''Jadi, naik 29 persen,'' katanya. Menurut Ari, kenaikan laba tersebut diperoleh bukan saja dari tingginya harga minyak mentah dunia, namun juga disumbang oleh program transformasi yang berhasil meningkatkan efisiensi. ''Investasi kami juga berkembang,'' ujarnya. Parameter lain seperti pendapatan atau revenue juga naik hingga Rp 390 triliun atau naik 9 persen dari pencapaian 2006. Pencapaian tersebut juga melampaui target pendapatan dalam RKAP 2007 sebesar Rp 351 triliun. Dari sektor hulu, Pertamina juga mencatat kenaikan produksi minyak mentah sebesar 2 juta barel. Dikombinasi dengan tingginya harga minyak mentah dunia, maka keuntungan hulu naik 34 persen. Dari sektor pengolahan, Pertamina juga melaporkan pencapaian sesuai target di berbagai bidang. Termasuk produksi 10 produk tertinggi di kilang sebesar 37,9 juta kilo liter. Di bidang pemasaran dan niaga, Pertamina melaporkan pencapaian target dengan pertumbuhan pendapatan 9 persen dan penurunan biaya 6 persen. Program efisiensi juga menghasilkan penghematan hingga Rp 2 triliun dari rencana anggaran. Menurut Frederick, kenaikan laba 2007 terutama akibat peningkatan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dari 60 dolar AS per barel pada 2006 menjadi 72 dolar AS per barel. ''Kenaikan harga ICP sebesar 20 persen memberi implikasi peningkatan keuntungan 2007. Ditambah lagi produksi 2007 mengalami kenaikan dua juta barel,'' katanya. (dia )

 
Berita Terpopuler