Gerindra Evaluasi Pengajuan Interplasi BBM

Republika/Yasin Habibi
Tahun 2015 Premium Tidak Bersubsidi: Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU, Jakarta, Jumat (19/12).
Rep: Muhammad Akbar Wijaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J. Mahesa mengatakan akan mengevaluasi pengajuan hak interplasi kenaikan harga BBM kepada pemerintah. Hal ini menurutnya agar pengajuan interplasi tidak dianggap memiliki muatan politis oleh masyarakat. 

"Partai Gerindra akan mengevaluasi kegiatan interplasi itu masih cocok atau tidak," kata Desmond saat dihubungi Republika, Rabu (7/1).

Evaluasi pengajuan hak interplasi dilakukan seiring keputusan pemerintah yang kembali menurunkan harga BBM bersubsidi. Desmond mencontohkan partainya akan mengkaji sejauh apa dampak penurunan harga BBM terhadap penurunan harga sembako di masyarakat. Selain itu Gerindra juga akan mengkaji apakah penurunan harga BBM sudah sesuai dengan harga minyak mentah dunia saat ini atau tidak. "Kami lagi pelajarin soal penurunan harga BBM ini. Kami tidak mau mengada-ada," ujarnya.

Kendati begitu Desmond memastikan belum ada penandatangan hak interplasi yang menarik dukungan interplasi. Dia memastikan hak interplasi akan diteruskan jika kebijakan pemerintah soal BBM merugikan rakyat. 

"Sampai saat ini belum ada anggota yang mencabut statement interplasi," katanya. 

 
Berita Terpopuler