Malala Patah Hati dengan Peristiwa Pembantaian di Sekolah Peshawar

AP
Anak anak lebih muda berhasil menyelamatkan diri dari serangan Taliban di sekolah
Rep: Gita Amanda Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM-- Aktivis pendidikan anak dan peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai mengatakan, ia merasa 'patah hati' mendengar berita pembantaian sebuah sekolah oleh Taliban Pakistan. Malala mengatakan, serangan tersebut tak masuk akal dan aksi teror berdarah dingin.

Dilansir dari The Independent, Rabu (17/12) Malala mengatakan upaya Taliban untuk mengintimidasi musuh-musuh mereka di seluruh dunia adalah tindakan sia-sia. Ia mengatakan, 'kita tak akan pernah dikalahkan'.

Setidaknya 141 anak dan guru di sekolah tentara di Peshawar telah dikonfirmasi tewas. Mereka tewas setelah serangan membabi buta Taliban ke sekolah tersebut.

Seorang guru bahkan dilaporkan dibakar hidup-hidup di depan murid-muridnya. Taliban melancarkan aksinya sebagai upaya balas dendam atas operasi yang dilancarkan tentara Pakistan pada mereka di Waziristan Utara.

Malala mengatakan, hatinya hancur mendengar peristiwa yang dinilai tak masuk akal dan aksi dingin para pelaku teror. "Anak-anak tak bersalah di sekolah mereka tak memiliki bayangan akan aksi horor ini," kata Malala.

 
Berita Terpopuler