Inflasi November Masih Tergolong Rendah

Inflasi
Rep: Elba Damhuri Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sepanjang November 2014 tercatat 1,50 persen. Secara year on year inflasi mencapai 6,23 persen dan untuk year on date (Januari-November) tercatat 5,75 persen. 

Kelompok Pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan bahan makanan memiliki kontribusi besar terhadap inflasi November. Ini terjadi karena kenaikan harga BBM bersubsidi yang mulai berlaku sejak 18 November 2014.

Analis Ekonomi Megawati Institute Muhammad Islam, mengatakan inflasi November relatif rendah dan terkendali dengan mempertimbangkan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter. 

“Pemilihan waktu yang tepat serta kebijakan yang tegas tidak menimbulkan inflasi yang berlebihan," kata Islam dalam penjelasan persnya, Senin (1/12).

Hampir mustahil, kata dia, menaikkan harga BBM bersubsidi tanpa mempengaruhi inflasi. Yang terpenting inflasi bisa segera dikendalikan dan menjaga distribusi logistik agar inflasi bulan ini (Desember) tidak terlalu besar.

Islam berharap bantuan bagi keluarga miskin dapat segera berjalan sehingga daya beli masyarakat tidak anjlok. Apalagi, ini mengingat kenaikan harga tertinggi terjadi pada kelompok transportasi dan bahan makanan yakni 4,23 persen dan 2,15 persen.

 
Berita Terpopuler