Hamas: Inggris Bertanggung Jawab Hukum dan Moral Terhadap Palestina

Arthur John Balfour, mantan perdana menteri Inggris yang juga berperan penting bagi gerakan Zionis.
Rep: Ani Nursalikah Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas dalam pernyataannya, Sabtu (1/11), mengatakan rakyat Palestina tidak akan pernah menerima hidup jauh dari tanah airnya atau penghapusan rakyat Palestina.

Dalam peringatan 97 tahun Deklarasi Balfour Hamas menambahkan tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan hak pengungsi Palestina kembali ke tanah mereka yang telah direbut Israel 97 tahun lalu. Gerakan apapun untuk membuat pengungsi Palestina menetap jauh dari desa-desa dan kota-kota yang mereka tinggalkan pada 1948, tidak dapat diterima.

Hamas mengatakan Inggris memikul tanggung jawab hukum dan moral atas Deklarasi Balfour yang tidak adil itu.

 
Berita Terpopuler