Seperti Era SBY, BLT jadi Pilihan Utama Ketika BBM Naik

Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin (ilustrasi).
Rep: Satria Kartika Yudha Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bantuan Langsung Tunai (BLT)  masih akan menjadi pilihan pemerintah untuk menyalurkan dana kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak. Apalagi, bila kenaikan tersebut dilakukan dalam waktu dekat ini.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, penyaluran kompensasi belum bisa menggunakan mekanisme program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang merupakan salah satu janji dari kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kenaikan BBM pun dinilai tidak perlu menunggu sampai kedua kartu itu sudah tersalurkan ke masyarakat.

"Kalau BBM naik akan ada kompensasi. Kartu (Indonesia) Pintar-Sehat sih belum. Tetap BLT yang akan diberikan," kata Askolani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (29/10).

Seperti diketahui, pemerintah memiliki dana kompensasi sebesar Rp 5 triliun yang sudah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan 2014. Askolani belum bisa memastikan apakah dana tersebut cukup hingga tahun ini. 

"Belum tahu. Belum dirinci," ujar dia. Mengenai Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, ujar dia, bisa digunakan data-nya terkait siapa yang berhak menerima kompensasi dari kenaikan harga BBM.

 
Berita Terpopuler

Sejarawan Illan Pappe Prediksi Kehancuran Israel dan ZIonis, Ini Tanda-tandanya

Banjir Bandang Sumbar yang Mematikan: Pemerintah Lengah, Padahal Sudah Diberi Peringatan

Yang Disayangkan dari Kelompok Salafi: Kata Pengurus MUI Pusat

Beijing: AS Keliru Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik China 100 Persen

Panik Dirudal Pejuang Palestina, Tank Israel Bunuh Lima Tentara Sendiri

Viral Dugaan Pejabat Kemenhub Injak Alquran, Dilaporkan ke Polda

Israel Rudal Kumpulan Warga Pencari Sinyal Komunikasi di Gaza

20 Tentara Israel Tewas dan Terluka Dijebak Pejuang di Jabaliya

Harga Tiket Laga Timnas Indonesia di GBK yang Naik Dua Kali Lipat dan Permintaan Maaf PSSI

Jangan Coba-Coba Bentangkan Spanduk di Masjid Nabawi