BBM Bakal Naik, Adira Finance Yakin Pembiayaan Mobil Tumbuh

Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.
Rep: Satya Festiani Red: Mansyur Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan mobil sebesar 10 persen pada tahun depan. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu alasan perlambatan pertumbuhan kredit.

Direktur Chief of Sales and Distribution Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, kenaikan harga BBM akan menyebabkan inflasi. Hal itu akan berdampak pada penjualan kendaraan bermotor, terutama mobil. 

"Akan ada shock sementara tapi akan naik lagi," ujar Hafid dalam konferensi pers, Selasa (7/10).

Ia menambahkan, penjualan motor tidak akan terpengaruh kenaikan BBM. Bahkan terdapat kecenderungan pengguna mobil akan beralih menjadi motor. 

Namun, ia mengaku belum menghitung target pertumbuhan pembiayaan sepeda motor. Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen.

Hingga September 2014, Adira Finance membukukan pertumbuhan kredit sebesar Rp 25,5 triliun atau tumbuh tiga persen. Pembiayaan motor sebesar Rp 15 triliun dan mobil sebesar Rp 10,5 triliun. 

Salah satu kendala pencapaian target adalah penjualan yang melambat karena kenaikan suku bunga. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga mengalami kenaikan. 

Adira mencatatkan kenaikan NPL menjadi 1,5 persen. Hafid menjelaskan, kenaikan NPL disebabkan pengaruh dari perlambatan ekonomi.

Untuk pendanaan, Adira mengakui tidak memiliki masalah likuiditas kendati dananya relatif mahal. Adira mendapatkan dana dari induk usaha, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 

Dana lain berasal dari obligasi, pinjaman luar negeri, dan pinjaman bank. "Pinjaman luar negeri di bawah 20 persen dari total pembiayaan. Banyaknya di obligasi sebesar 52 persen. Sisanya bank," ujarnya.

 
Berita Terpopuler