Menonton 'Sang Kiai', Yenny Wahid Menitikan Air Mata

Antara
Ketua Umum PKBIB Yenny Wahid
Rep: Ira Sasmita Red: Mansyur Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yenny Wahid menegaskan, film Sang Kiai diproduksi bukan untuk kepentingan politik. Karena itu puteri kedua Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut menyayangkan bila ada kelompok atau partai tertentu yang memanfaatkan film tersebut untuk kepentingan politik.

"Sangat disayangkan sekali jika menungganggi, dan kami menyayangkan upaya-upaya parpol seperti itu," kata Yenny di Jakarta, Kamis (6/6).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) itu mengatakan, film Sang Kiai telah digarap cukup lama. Tujuannya, untuk menapak tilas perjuangan salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asyari. 

Selain dikenal sebagai pemuka agama, kakek dari Gus Dur itu merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Mengenang sosok kakek buyutnya lewat film yang disutradarai Rako Prijanto itu, Yenny mengungkapkan ada perasaan emosional dan spiritual yang dirasakannya. Meski tidak pernah bertatap muka secara langsung, film Sang Kiai mampu menghadirkan semangat patriotisme yang dimiliki Hasyim Asyari.

Lewat Resolusi Jihad dan kemampuan diplomasi yang dimiliki Hasyim Asyari, lanjut Yenny, semangat memerdekakan Indonesia yang kala itu dikuasai Jepang bisa bergolak.

"Ada keharuan melihat perjuangan yang beliau lakukan bersama santri Tebu Ireng," ucap Yenny yang tampak meneteskan air matanya usai menonton Sang Kiai.

Meski sudah tidak berperang melawan penjajah, Yenny berharap penononton Sang Kiai bisa menyerap semangat film berdurasi 135 menit tersebut. Yakni tentang perjuangan pantang menyerah, semangat patriotisme, dan diimbangi spiritualitas.

 
Berita Terpopuler