Perlu Hati-hati Soal Honor Spesialis, Agar tak Timbulkan Kecemburuan

Republika/Agung Supri
Posko Kesehatan Haji
Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,ARAFAH--Dokter spesialis jantung Reza Octavianus, mengatakan tidak semua dokter spesialis menolak berangkat karena permintaan pribadi-pribadi tertentu dan juga berkaitan dengan honor.

Reza mengatakan dirinya sebelum berangkat ditawarkan menjadi petugas oleh organisasinya. "Pada saat saya menyatakan bersedia maka saya sudah siap dengan segala konsekuensinya. Dan bertugas bukan hanya tentang itu (honor) tetapi ada yang lain, beribadah," kata Reza.

Ketika ditanya, tentang usul kenaikan honor bagi dokter spesialis, dia menilai usulan tersebut hendaknya dikaji secara hati-hati dan matang agar tidak menimbulkan kecemburuan, meskipun pada kenyataannya tugas dan tanggungjawabnya berbeda.

"Dia meminta hendaknya usulan kenaikan tersebut tidak mengurangi honor dari petugas yang lain," kata dokter spesialis dari Jambi itu.

Dia menyebutkan petugas yang juga cukup berperan di layanan kesehatan haji adalah perawat. "Kita butuhkan mereka dalam jumlah yang lebih proporsional," katanya.

Dia juga menyatakan, hingga saat ini kinerjanya tidak terpengaruh dengan wacana yang dimunculkan tentang honor petugas kesehatan. "Karena saya ingin melayani dan beribadah," katanya.

Reza adalah satu dari tiga dokter spesialis yang bertugas di Daerah Kerja Jeddah bersama empat dokter umum lainnya.

Selama di Arafah dia dan dokter spesialis lainnya membuka telepon selulernya untuk bisa memberi advis kepada dokter keloter di masing-masin maktab jika ada jamaahnya yang membutuhkan layanan kesehatan

 
Berita Terpopuler