Isu Sertifikasi Dikhawatirkan Ganggu Citra Kopi Indonesia

Buruh tani memanen kopi di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Aditya Pradana Putra/Republika)

Buruh tani memanen kopi di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Aditya Pradana Putra/Republika)

Biji kopi hasil panen di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Aditya Pradana Putra/Republika)

Biji kopi hasil panen dimasukkan ke dalam karung. (Aditya Pradana Putra/Republika)

Buruh tani mengumpulkan karung berisi kopi hasil panen di perkebunan milik PTPN IX, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Aditya Pradana Putra/Republika)

Red: Mohamad Amin Madani

REPUBLIKA.CO.ID, Pemberlakuan sertifikasi kopi ramah lingkungan di sejumlah negara di Eropa ternyata tidak mempengaruhi kinerja ekspor kopi dari Indonesia. Namun untuk jangka panjang bila tidak diatasi dikhawatirkan dapat mengganggu citra kopi Indonesia.

Produksi kopi Indonesia saat ini mencapai 700 ribu ton per tahun, terdiri dari 140 ribu ton Kopi Arabika dan 560 Kopi Robusta. Pada tahun 2012, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mengharapkan nilai ekspor kopi Indonesia bisa naik hingga mencapai 1,2 miliar dolar AS.

 
Berita Terpopuler