Masjid Digusur, Muslim Hui Shalat di Atas Puing Bangunan

music-isp-free.blogspot.com
Muslim etnis Hui tengah beribadah
Rep: Lingga Permesti Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

NINGZIA - Jin Haitao harus menerima kenyataan bahwa masjid tempatnya beribadah harus digusur secara paksa oleh polisi Cina, 30 Desember lalu. Sekarang, ia dan kelompok masyarakat etnis Hui, yang mayoritas beragama Islam, harus beribadah di atas puing-puing bangunan karena lantai masjid penuh dengan darah seusai bentrok.

Jin Haitao juga harus kehilangan warga desa di kawasan Ningzia tersebut. “Warga desa kami menjadi korban, termasuk dua perempuan tua, dua orang dari tetangga desa dan seorang pemuda. “Kami hanya ingin menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut, tetapi penguasa setempat tidak mengizinkannya,”ujar Jin Haitao.

Jin Haitao juga melanjutkan. Warga desanya juga menerima keluhan dari desa tetangga bahwa sambungan telepon terputus di Desa Taoshan sehingga tidak bisa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. “Lebih dari 100 orang dinyatakan hilang.

Banyak warga yang terluka akibat kekerasan yang dilakukan oleh polisi. Polisi juga menggunakan meriam air untuk menghadang para warga,” ujarnya

Bukan hanya Jin Haitao yang mengalami kesedihan mendalam, salah seorang warga Taosan yang tidak disebut namanya harus kehilangan kerabatnya sebanyak lima orang, termasuk salah seorang saudaranya diyakini tewas. “Saya sengaja menghindari bentrokan tersebut, tapi ternyata bentrokan menelan korban,” katanya.

Tiga kilometer dari bangunan masjid, seorang pemilik usaha kecil di Tongxin, mengatakn saat ini perkampungannya dikepung polisi. "Ini konyol, saya seorang muslim dan muslim membutuhkan masjid. Mereka hanyalah orang biasa yang datang bersama-sama untuk tujuan keagamaan, bukan untuk menggulingkan pemerintahan Partai Komunis," ujarnya menyesalkan mengapa peristiwa tersebut terjadi.

Sebelumnya, ratusan umat muslim di selatan Cina bentrok dengan polisi demi mempertahankan masjid yang digusur. Akibat penggusuran tersebut, menurut laporan media Hong Kong dan warga setempat, Selasa (3/1), sejumlah orang tewas.

 
Berita Terpopuler