Monday, 18 Zulhijjah 1445 / 24 June 2024

Monday, 18 Zulhijjah 1445 / 24 June 2024

MPR: Empat Pilar Lindungi Indonesia dari Komunisme dan Radikalisme

Kamis 27 Apr 2017 13:31 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan

Wakil Ketua MPR, Mahyudin menyampaikan sambutan pembukaan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, di Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Wakil Ketua MPR, Mahyudin menyampaikan sambutan pembukaan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, di Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Foto: Amri Amrullah/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin menegaskan pentingnya penguatan empat pilar MPR RI (Pancasila, UUD '45, NKRI dan Bineka Tunggal Ika, yang juga menjadi ideologi dan landasan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Hal ini ia sampaikan di hadapan 400an mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan BEM se Palangkaraya, di Gedung KONI Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Wakil Ketua MPR, Mahyudin mengungkapkan empat pilar yang disuarakan MPR RI sesuai dengan  UU No 17/ 2014 yang mengamanatkan MPR untuk menyosialisasikan UUD '45 sebagai konstitusi negara, Pancasila sebagai ideologi dasar negara, NKRI dan Bineka Tunggal Ika sebagai bentuk negara.

Empat pilar ini, ia menegaskan, merupakan semangat untuk mempertahankan negara Indonesia yang besar ini. Bangsa yang telah merdeka 72 tahun ini sejak merdeka hingga sekarang tidak berhenti dari rongrongan  berbagai pihak yang ingin merusaknya. 

"Mulai dari ancaman kelompok yang ingin memerdekakan diri, ancaman ideologi komunis hingga kelompok agama radikal garis keras yang ingin mengubah haluan negara ini," terangnya.

Ia mengungkapkan kehebatan Pancasila ini bukan isapan jempol belaka. Pancasila lah yang terbukti berhasil menyatukan bangsa yang terdiri dari ratusan suku dan bahasa dan enam agama di Indonesia. Dari perjalanan sejarah ternyata banyak negara yang kagum dengan indonesia karena memiliki Pancasila. 

Wajar menurutnya bila banyak pihak dari negara negara lain yang berusaha menghenbuskan ideologi lain ke dalam Indonesia. Mahyidin pun bersyukur berada di tengah mahasiswa Muhammadiyah, karena Islam yg dipahami Muhammadiyah sudah dikenal sangat toleran dan jauh dari pesan radikalisme. 

"Kita beruntung punya Pancasila, yang mampu membentengi bangsa ini dari kehancuran," katanya.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler