REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pancasila yang merupakan dasar negara harus bisa dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu, penanaman Pancasila sejak dini dianggap dapat menumbuhkan kecintaan terhadap Tanah Air begitu dalam.

Menurut Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah, bila ada anak bangsa tidak tahu Pancasila, itu sama halnya dengan orang Islam tak tahu rukun Islam. Menurut dia, nilai-nilai Pancasila benar-benar harus dipahami dan diamalkan.

"Tidak boleh hanya judul-judulan," ungkap politisi tersebut belum lama ini pada sisi pemaparan materi pada Kemah/Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bumi Perkemahan DR (HC) Mashudi, Jatinangor, Sumedang.

Basarah juga mengingatkan, pada saat bangsa Indonesia melupakan Pancasila maka terjadilah konflik. "Ya, terjadi konflik antar lembaga, terjadi komflik cicak buaya, perang suku pun terjadi, dan lain sebagainya," tambah dia.

Basarah juga menunjuk contoh kekacauan di Timur Tengah atau di negara-negara tetangga, karena mereka tak menghargai nilai-nilai bangsanya.

"Nah, agar bangsa ini tetap bersatu, tetap utuh, pertama-tama kita harus yakin bahwa nilai-nilai Pancasila akan membawa masa depan lebih baik. Tidak ada bangsa di dunia maju kalau tidak memiliki ideologi."

Basarah juga mengingatkan, hati-hati dengan politik de vide et impra atau politik pecah belah. Sekarang ini ada kecenderungan antara pengurus partai politik diadu domba.

"Itu bisa terjadi karena sistem kita, neo liberalisme baru. Demokrasi kita tidak sama seperti demokrasi di barat. Demokrasi barat mengagung-agungkan paham kebebasan, sedangkan demokrasi kita menganut ideologi Pancasila," tutup dia.