Senin 19 Dec 2022 15:55 WIB

Ringankan Beban Korban Gempa Cianjur, Universitas Sahid Lakukan Abdimas

Tim abdimas Universitas Sahid menggelar sejumlah program bagi para korban gempa.

Tampak tim abdimas Universitas Sahid sedang memberikan bantuan bagi korban gempa Cianjur
Foto: istimewa
Tampak tim abdimas Universitas Sahid sedang memberikan bantuan bagi korban gempa Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada tanggal 21 November 2022 dengan kekuatan 5,6 SR mengakibatkan dampak yang cukup parah bagi sebagian masyarakat setempat. Salah satunya yang terparah adalah Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat yang dihuni 347KK.

Dampak gempa di kampung Wargaluyu mengakibatkan ratusan bangunan roboh mulai dari rumah warga sampai dengan fasilitas umum dengan tingkat skala kerusakan baik berat maupun ringan. Selain itu, gempa ini juga menimbulkan banyak korban jiwa.

Baca Juga

Menurut Abar Tasyri Amarullah, warga RT 02 RW 11. Di RT 02 ada 90 KK, di mana sebagian masyarakat masih belum berani tinggal di rumah. Masih ada 55 KK yang tinggal di tenda. Rata-rata 1 tenda dihuni oleh 1-2 KK. "Aktivitas masyarakat masih belum normal. Sebagian masih merasa trauma dengan gempa," katanya. 

Menurut Abar, masyarakat RT 02 memerlukan dapur darurat untuk menyiapkan makanan sehari-hari dan perlu kegiatan untuk mengurangi trauma yang masih ada.  Untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana alam di Cianjur, maka tim pengabdian masyarakat Universitas Sahid yang terdiri dari Rahmawati, Wardina Humayrah, dan Daesy Ekayanthi mempunyai sejumlah program seperti penyelenggaraan dapur darurat siaga bencana, sharing terkait manajemen dapur, pengolahan makanan yang aman, hingga Konseling psikososial untuk masyarakat Desa Wargaluyu khususnya RT 02/ RW 11. Kegiatan tersebut dilakukan pada 14 hingga 15 Desember lalu.

Untuk memenuhi kebutuhan mitra, tim dari Universitas Sahid memberikan bantuan berupa: 1 buah tenda berukuran 4x6 cm untuk dapur darurat siaga bencana, peralatan memasak, bahan makanan seperti beras, minyak sayur, margarin, sosis dalam kaleng, sardine dalam kaleng, teh, kopi, gula, bumbu-bumbu, wadah produk makan, dan lainnya. Selanjutnya kami mengajarkan kepada mitra terkait manajemen dapur dan cara pengolahan makanan yang aman.

Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat dapat menyediakan makanan yang aman dan sehat secara mandiri. "Tim abdimas juga memberikan menu 7 hari yang dapat digunakan untuk ide memasak selama 7 hari," kata Rahmawati, salah seorang anggota tim abdimas Universitas Sahid dalam keterangan tertulisnya akhir pekan lalu.

Mengenai sharing terkait konseling kelompok, peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg yang dirasakan dan bersama-sama mencari solusi. Kegiatan konseling kelompok bertujuan untuk menguatkan masyarakat dan bangkit kembali setelah terkena musibah gempa.

Resi, dan Rosidah yang merupakan peserta kegiatan, merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan ini dan berterima kasih telah diajarkan tentang manajemen dapur, menu, dan pengolahan makanan yang aman. Mereka merasa pengetahuan mereka bertambah. Demikian juga  Idin, salah satu peserta kegiatan konseling yang aktif. "Kegiatan ini membuka wawasan masyarakat bahwa mereka harus tetap bersyukur dengan keadaan yang dihadapi," katanya. 

Kepala Desa Nagrak, Hendi Saepul Maladi juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran tim abdimas Universitas Sahid  yang telah membantu warga khususnya di Desa Wargaluyu RT02/RT11. Kegiatan ini terselenggara dalam rangka Bantuan Pendanaan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement