Selasa 06 Dec 2022 20:43 WIB

Ini Ultimatum Pelatih Maroko untuk Hadapi Spanyol

Maroko mempunyai senjata untuk melawan tim besar seperti Spanyol

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
 Pelatih kepala Maroko  Walid Reragui menghadiri konferensi pers di Qatar National Convention Center (QNCC) di Doha, Qatar, Senin, 5 Desember 2022. Maroko akan menghadapi Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar mereka di Piala Dunia FIFA pada 06 Desember.
Foto: EPA-EFE/ALI HAIDER
Pelatih kepala Maroko Walid Reragui menghadiri konferensi pers di Qatar National Convention Center (QNCC) di Doha, Qatar, Senin, 5 Desember 2022. Maroko akan menghadapi Spanyol dalam pertandingan babak 16 besar mereka di Piala Dunia FIFA pada 06 Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, AR RAYYAN--Pelatih Maroko Walid Reragui mengingatkan pemainnya agar tak membiarkan Spanyol nyaman menciptakan penguasaan bola yang dominan.

Spanyol, katanya, rata-rata memiliki catatan 70 persen penguasaan bola di Piala Dunia saat ini. Menurutnya itu bisa jadi membosankan bagi penonton dan tim lain.

Reragui menghabiskan dua tahun di La Liga bersama Racing Santander selama karirnya sebagai pemain. Dan ia menganggap tim asuhan Luis Enrique begitu mendominasi penguasaan bola jika monoton dalam mengejar bola akan berakibat fatal.

Reragui ingin pasukannya terinspirasi bagaimana Jepang bangkit mengalahkan Spanyol saat hanya mencatatkan 17 persen penguasaan bola.

“Mereka menggerakkan bola sehingga Anda menjadi lelah dan ketika Anda melakukan kesalahan, saat itulah mereka bergerak.”

“Itu sebabnya saya mengatakan bahwa mentalitas kita sama pentingnya dengan kondisi fisik kita untuk pertandingan ini. Kita harus ingat bahwa Spanyol menguasai bola melawan Jepang dan masih kalah,” katanya dilansir dari Mirror.

Reragui mengatakan tak akan menempatkan timnya sebagai underdog karena Maroko mempunyai senjata untuk melawan tim besar. Ia menegaskan Maroko bertekad keluar dari kompetisi ini dengan mimpin tinggi.

Penggemar Maroko diperkirakan akan menurun di laga ini karena tiket yang naik menjadi 850 Poundsterling. Berbeda dengan laga di penyisihan grup di mana riuh suporter pendukung di stadion memberikan dampak besar terhadap performa tim.

Dan Maroko merupakan yang tampil di babak 16 besar Piala Dunia sejak 1986. Mereka belum pernah mencapai perempat final. Riwayat itu membuat Reragui bertekad menuliskan sejarah baru.

“Ini adalah generasi baru dan ini adalah kesempatan kita untuk membuat sejarah. Kami ingin mengibarkan bendera Maroko tinggi selama turnamen,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement