Rabu 19 Oct 2022 16:19 WIB

LPPM Unisba Gelar Konferensi Internasional BAIC 

Seluruh dunia sudah mulai menyadari pentingnya industri halal.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pembukaan Bandung Annual International Conference (BAIC).
Foto: Istimewa
Pembukaan Bandung Annual International Conference (BAIC).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM UNISBA) Kembali menggelar kegiatan tahunan Bandung Annual International Conference (BAIC). 

Menurut Sekretaris LPPM Unisba Titik Respatik, konferensi internasional 5th BAIC yang digelar tahun ini mengusung tema ekosistem Halal. Tema ini sejalan dengan visi dari LPPM Unisba yang mencanangkan halal sebagai ekosistem karena trend industri halal saat ini tengah menjadi perbincangan di dunia bisnis internasional. 

"Seluruh dunia sudah mulai menyadari pentingnya industri halal ini. Jadi, perlu ada sebuah ekosistem halal," ujar Titik, Rabu (19/10).

Kebutuhan produk halal ini, kata dia, tidak hanya dari makanan tapi juga dari sisi perbankan. Apalagi, Indonesia punya populasi muslim terbesar di dunia. Walaupun semua sudah menyadari dan mulai membuat organisasi yang menangani produk halal, tapi semua pihak termasuk akademisi harus memberikan masukan dan pemahaman agar proses pembentukan komunitas halal itu berjalan dengan baik.

"LPPM Unisba sendiri, menjadi salah satu universitas yang membangun ekosistem halal di Indonesia," katanya.

BAIC tahun kelima ini, kata dia, jumlah pesertanya ada 171 orang. Peserta yang hadir, tidak hanya dari Indonesia tapi dari Jepang, Malaysia dan Brunei Darussalam. Dia berharap, kegiatan ini dapat membantu membangun ekosistem halal tak hanya di Indonesia tapi di daerah negara peserta. 

"Selain itu bisa berkolaborasi dan membawa banyak manfaat bagi kemaslahatan umat," katanya. 

Sama seperti tahun sebelumnya, kata dia, BAIC tahun kelima ini digelar secara online melalui zoom meeting. Kegiatan konferensi 5th BAIC ini dibagi menjadi dua kegiatan utama diantaranya Scientific & Technology Research Symposium (SiRes) dan Social & Humanities Research Symposium (SoRes).

Tema khusus untuk SiRes tahun ini adalah The Development of Materials Science and Manufacturing Technology to Support the Halal Industry Ecosystem. Sementara itu, tema khusus untuk SoRes adalah Strengthening the Halal Industry Ecosystem : Challenges and Opportunities in the Post-Pandemic Era. Kemudian pada konferensi 5th BAIC juga dihadirkan beberapa narasumber yaitu Prof. Satomi Ohgata (Kyushu International University), Prof. Dr. Irwandi Jaswir, M.Sc (International Islamic University Malaysia), dan Dr. Maya Tejasari., dr., M.Kes (Universitas Islam Bandung).

Terdapat beberapa presenter SiRes dan SoRes dari luar UNISBA yang turut hadir pada konferensi 5th BAIC tahun ini seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Kristen Indonesia, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, Institut Teknologi Kalimantan, National Research and Innovation Agency (BRIN), Universitas Terbuka, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia, Cilacap State Polytechnic, Universitas Andalas, Universitas Panca Bhakti, Universitas Muhammadiyah Purwerojo, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Megarezky.

Sedangkan area riset yang masuk dalam SiRes adalah Teknik Industri, Teknik Pertambangan, Perencanaan Wilayah & Kota, Statistik, Matematika, Kedokteran, dan Farmasi. Sementara itu, riset yang masuk dalam area SoRes meliputi Komunikasi, Psikologi, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, Hukum, Pendidikan Islam, Pendidikan Anak Usia Dini, Komunikasi & Penyiaran Islam, dan Ekonomi Syariah. 

Seperti tahun sebelumnya, artikel dalam konferensi 5th BAIC ini akan dipublikasikan pada prosiding internasional. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu membantu para peneliti dan pengabdi untuk dapat mempublikasikan artikel di tingkat internasional dan terindeks internasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement