Rabu 15 Sep 2021 20:28 WIB

LPPM Unisba Kembali Gelar BAIC, Bantu Peneliti 

BAIC menjadi wadah publikasi bagi para peneliti atas riset yang telah mereka lakukan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
LPPM Unisba menyelenggarakanBandung Annual International Conference (BAIC).
Foto: Istimewa
LPPM Unisba menyelenggarakanBandung Annual International Conference (BAIC).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) menyelenggarakan kegiatan Bandung Annual International Conference (BAIC). Kegiatan tahun ini mengusung tema “Innovation and Adaptation for Sustainable Development Goals”.  

Menurut Ketua LPPM Unisba, Prof Dr Neni Sri Imaniyati SH MHum, BAIC tahun ini adalah penyelenggaraan keempat. Kegiatan ini pun sama seperti tahun lalu, diselenggarakan secara online melalui zoom meeting. 

Kegiatan konferensi ini, kata dia, dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu Scientific & Technology Research Symposium (SiRes) dan Social & Humanities Research Symposium (SoRes). Tema untuk SiRes tahun ini adalah Innovation of Science and Technology for Sustainable Development Goals sedangkan tema untuk SoRes adalah Islam, Media and Education in Building Adaptation for Sustainable Development Goals. 

"Jumlah total peserta tahun ini sama dengan peserta tahun lalu yakni 219," ujar Neni, kepada wartawan, Rabu (15/9).

Menurut Neni, 219 peserta tersebut pembagiannya adalah 153 peserta SoRes dan 66 peserta SiRes.  Peserta yang hadir sebagian besar adalah peneliti dan dosen di lingkungan Unisba. Ada juga, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. 

Neni mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ilmiah BAIC ini adalah untuk menjadi wadah publikasi bagi para peneliti atas riset yang telah mereka lakukan. Selain itu, menjadi tempat pertukaran ide dan pengetahuan terbaru. Sehingga, akan meningkatkan jejaring dan kolaborasi di level nasional dan internasional. 

"Forum ilmiah ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan kematangan berpikir para peserta secara ilmiah," katanya. 

Neni menjelaskan, area riset yang masuk dalam SiRes adalah Teknik Industri, Teknik Pertambangan, Perencanaan Wilayah dan Kota, Statistik, dan Matematika. Sedangkan bidang riset yang masuk dalam area SoRes adalah Komunikasi, Psikologi, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, Hukum, Pendidikan Islam, Pendidikan Anak Usia Dini, Komunikasi dan Penyiaran Islam, ekonomi syariah dan bidang lain yang terkait. 

"Kami pun menghadirkan pembicara kunci (keynote speakers) dalam kegiatan ini adalah Prof. Stewart Barr dari University of Exeter, United Kingdom, dan Dr Ir Mohamad Satori MT IPU dari Unisba," katanya.

Menurutnya, sehari sebelum pelaksanaan konferensi pada Rabu 15 September 2021, dilakukan kegiatan coaching clinic penulisan artikel ilmiah bagi para peneliti dan dosen yang mengikuti acara konferensi. Dalam klinik penulisan ini, kata dia, para peserta akan diberi panduan menulis artikel sesuai ketentuan penerbit internasional yang akan menerbitkan hasil-hasil riset yang dipresentasikan saat konferensi. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, artikel dalam konferensi ini akan dipublikasikan di prosiding internasional. Sehingga, kegiatan konferensi ini tidak berhenti hanya pada presentasi hasil penelitian semata.

“Konferensi ini menjadi wadah bagi para dosen Unisba, khususnya, untuk mempublikasikan hasil riset mereka secara internasional melalui prosiding internasional,” katanya.

Sementara menurut Wakil Rektor I Prof Ir A Harits Nu’man MT PhD IPM, BAIC ini tak hanya konferensi satu atau dua hari saja tapi lebih pada publikasi penelitian. "Ini kelebihannya, BAIC ini bisa membantu para penulis bagaimana bisa mempublikasikan artikel di tingkat internasional dan terindeks internasional," katanya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement