Upaya pencegahan bunuh diri di lingkungan akademis pun tidak hanya dilakukan oleh pihak kampus saja, menurut dr Gina. Teman-teman di lingkungan perguruan tinggi juga memiliki peranan penting dalam upaya pencegahan tersebut.
"Sebagai teman, kita perlu belajar peka dengan keadaan orang sekitar kita, termasuk menangkap ungkapan yang mengarah pada ketidaknyamanan, apalagi ide untuk mengakhiri hidup," kata psikiater lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Sikap yang dapat ditunjukkan sebagai teman antara lain mendengarkan tanpa menghakimi, berusaha memahami posisi yang bercerita, dan mendukung teman tersebut untuk mencari pertolongan. Bahkan, mereka juga dapat berperan secara aktif menemani bila diperlukan.
"Kehadiran kita secara utuh (tanpa ada distraksi atau selingan) memiliki makna yang besar bagi orang yang sedang membutuhkan dukungan, oleh karena itu kita juga perlu menyiapkan diri sebelum memberi pertolongan," kata dia.
Hanya saja, dr Gina berpesan agar orang yang hendak menolong memang dalam kondisi yang cukup mampu untuk membantu. Untuk membuat diri lebih mumpuni sebagai penolong, orang bisa mengikuti berbagai kegiatan seminar terkait.