Rabu 14 Sep 2022 08:18 WIB

Laksanakan GNRM di Kampung Gasong, UAI Ajarkan Baca Tulis Alquran

Kegiatan itu diikuti anak-anak Kampung Gasong, Menteng, Jakarta.

Tim Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Universitas Al Azhar Indonesia  (UAI) mengajarkan baca tulis Alquran kepada  anak-anak Kampung Gasong, Menteng, Jakarta.
Foto: Dok UAI
Tim Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mengajarkan baca tulis Alquran kepada anak-anak Kampung Gasong, Menteng, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Al Azhar Indonesia (UAI)  melaksanakan kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) tahun 2022  di Kampung Gasong, Menteng, Jakarta.  Ada beberapa program yang dilaksanakan. Salah satunya BaBuCaTa.

“Dengan tekad menjadikan anak- anak Kampung Gasong mampu membaca  dan menulis Alquran,  program GNRM Universitas Al Azhar Indonesia 2022 ini juga mengusung program BaBuCaTa. Program BaBuCaTa ini diinisiasi dengan melibatkan segenap civitas prodi mulai dari unsur dosen, mahasiswa dan staf,” kata   PIC (Penanggung Jawab)  GNRM UAI 2022, Dr  Iin Suryaningsih  SS  MA  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/9/2022).

Ia menambahkan, ada pertengahan Agustus 2022 hingga awal september ini prodi dalam kegiatan yang diadakan pada pertengahan Agustus 2022 hingga awal September 2022 itu  adalah Prodi Biologi, Bimbingan Konseling Islam, Hukum, Bahasa dan Kebudayaan Arab.  Juga partisipasi UKKM JQH dan Kharisma.

Dr Iin menjelaskan, program intensif setiap harinya dimulai setelah shalat Ashar berjamaah, kemudian program pengajaran membaca dan menulis Iqra dimulai dengan sistem kelompok.  Dengan sistem pembelajaran 45 menit awal belajar membaca Iqra sesuai tingkat kemahiran kemudian dilanjutkan belajar menulis dan menyambungkan huruf hijaiyah. 

“Kegiatan juga diselingi motivasi semangat bagi para santri yang hadir, seperti yel yel motivasi, quiz, cerita dan lainnya,” ujarnya.

Iin mengemukakan, setiap harinya progress santri dapat terpantau dengan baik, dengan adanya kartu prestasi. Hal tersebut tambar kemajuan kemampuan mengaji tiap anak. “Mayoritas santri adalah usia Sekolah Dasar yang merupakan warga Kampung Gasong,” ungkapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement