Sabtu 03 Sep 2022 14:20 WIB

Selain Ceramah, Mahasiswa STAIL Ditantang Produktif Menulis

Menulis itu mudah.

Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya (STAIL) menggelar pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa semester V dan VII, di kampus Darul Arqam, Surabaya, Jumat (2/9/22).
Foto: Dok STAIL Surabaya
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya (STAIL) menggelar pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa semester V dan VII, di kampus Darul Arqam, Surabaya, Jumat (2/9/22).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya (STAIL) menggelar pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa semester V dan VII yang diadakan di kampus Darul Arqam, Surabaya, Jumat (2/9/22).

Hadir dalam acara tersebut Robinsah,  jurnalis majalah Mulia.  Dalam pemaparan materinya, pria asal Lampung itu menjelaskan, bagi penulis pemula penting untuk  open minded (membuka pikiran),  bahwa menulis itu mudah.

"Dengan memberikan stimulus "writing is easy" (menulis itu mudah) ke dalam pikiran, lanjutnya, akan memberi dorongan diri untuk mempelajari dan mendalami tulis-menulis. Sekalipun belum bisa," kata Robinsah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/9/2022). 

Akan bertolak belakang, kata dia, mana kala pandangan yang dikedepankan adalah negatif; bahwa menulis itu sulit. Malah  akan berhenti untuk belajar. Bahkan enggan walau sekedar mengikuti pelatihan. 

"Otak itu ibarat jenderal  bagi tubuh. Kalau berpikir positif akan memberi stimulus yang baik. Apabila berpikir negatif, juga akan memberikan respons  yang buruk  pada anggota tubuh," ujarnya. 

Sebab itu, imbuhnya, sebagai langkah awal, menjadi sangat penting membuka pikiran bahwa menulis itu mudah. Lebih-lebih, disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Allah bersama prasangka hamba-Nya. 

Selain memberi dorongan untuk aktif menulis, Robin juga memberikan ulasan terkait dengan teknik dasar dalam menulis berita.  Dengan rumus 5 W 1 H  (What, Where, Wen, Who, Why, dan How), dia memandu mahasiswa untuk praktik membuat berita. Nampak mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti arahan-arahan. Tidak sedikit yang tunjuk jari  untuk menunjukkan karya tulis yang dihasilkan.  

Di akhir materinya, Robin berharap mahasiswa STAIL terbiasa untuk menulis, karena berdakwah bukan hanya di majelis atau di masjid, tetapi juga bisa melalui tulisan. 

"Jadilah dai yang juga bisa menyebarkan sejuta inspirasi melalui karya tulis yang dikirim ke berbagai media ataupun media sosial yang dimiliki," tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement