Selasa 26 Apr 2022 01:30 WIB

Pengembangan Ubi Jalar Agar Tahan dari Serangan Virus

Hasil penelitian berhasil mendapatkan medali penghargaan dalam ajang Glocolis

Tim mahasiswa Bioteknologi UEU yang terdiri dari Alfero Putra Iryanto, Kevin Febrianus Moda, Farah Zafirah Putri, Feren Stevany Wiranata dan Zindi An Umillah. Mereka berhasil mendapatkan medali penghargaan dalam ajang Global Competition for Life Science (Glocolis) pada kategori Bioinformatic yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA).
Foto: istimewa
Tim mahasiswa Bioteknologi UEU yang terdiri dari Alfero Putra Iryanto, Kevin Febrianus Moda, Farah Zafirah Putri, Feren Stevany Wiranata dan Zindi An Umillah. Mereka berhasil mendapatkan medali penghargaan dalam ajang Global Competition for Life Science (Glocolis) pada kategori Bioinformatic yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ubi jalar diyakini memiliki kandungan nutrisi yang baik karena didalamnya terdapat antioksidan, antibakteri dan zat gizi lain, tapi ternyata data kementan produksinya menurun terus dari 2018 terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah, setelah diteliti ternyata terserang virus.

Karena itu perlu dilakukan penelitian terkait pengembangan ubi jalar tahan virus berbasis genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika. Kevin pun menerangkan keunggulan dari proyek riset tim Biotek Universitas Esa Unggul (UEU) ialah tiga bidang biologi molekuler sekaligus.

Baca Juga

Hasil penelitian itu dibawa tim mahasiswa Bioteknologi UEU yang terdiri dari Alfero Putra Iryanto, Kevin Febrianus Moda, Farah Zafirah Putri, Feren Stevany Wiranata dan Zindi An Umillah. Mereka berhasil mendapatkan medali penghargaan dalam ajang Global Competition for Life Science (Glocolis) pada kategori Bioinformatic yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA).

"Sangat bersyukur kita mampu memberikan hasil yang maksimal di ajang tersebut, kalau dari analisis kita sih keunggulan project kita itu karena menerapkan 3 bidang biologi molekuler sekaligus (genomic, transcriptomic, proteomic), dan proses pembuatan project ini selama 3 bulanan," kata Alfredo.

Menurutnya, produk dan karya yang dibuatnya bertujuan untuk memprediksi keberadaan suatu gen sekaligus mengupaya agar virus tidak aktif. Apabila gen itu ibarat sinyal masuk buat virus, kalau dia tidak aktif si virus tidak bisa menginfeksi, hasilnya ubi jalar  jadi tahan virus.

Kendala dari penyelesaian proyek ini lebih kepada pengumpulan databes genome ubi jalar yang sangat langka di Indonesia. Selain itu spesifikasi peralatan seperti laptop yang kurang mendukung karena tingkat analisis yang berat."Sulitnya itu ketika mengumpulkan database kandidat gen dan menyiapkan data genome ubi jalar, penelitiannya masih sedikit apalagi di indonesia. Selain itu kita juga harus punya jaringan sama spec laptop yang mumpuni karena analisisnya lumayan berat," kata Alfredo.

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr Ir Arief Kusuma Among Praja MBA IPU, dalam keterangan tertulisnya Senin (25/4/2022) mengaku bangga dan mengapresiasi para mahasiswa Prodi Bioteknologi yang telah meraih penghargaan di ajang tersebut, selain itu apresiasi juga diberikan kepada Prodi Bioteknologi UEU sebagai Prodi yang menaungi para mahasiswa tersebut. "Semoga hasil ini dapat kembali ditingkatkan di sejumlah ajang bergengsi lainya baik skala nasional maupun internasional," kata Arief. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement