Sabtu 23 Apr 2022 06:00 WIB
SEA GAMES 2021

Semua Atlet yang Dikirim ke SEA Games Diklaim Garansi Sumbang Medali

Juara PON bukan patokan bisa berangkat SEA Games.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Prof Asmawi (kanan) dalam sebuah diskusi olahraga yang digelar di Jakarta.
Foto: REPUBLIKA/FITRIYANTO
Prof Asmawi (kanan) dalam sebuah diskusi olahraga yang digelar di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berupaya selektif dalam mengirimkan atletnya ke SEA Games Vietnam 2022 yang akan digelar 12-23 Mei mendatang. Hanya tim yang berpeluang merebut medali saja yang dikirim ke ajang multi even terbesar Asia Tenggara tersebut.

Ketua Tim Review SEA Games 2022, Moch. Asmawi saat acara Dialog dan diskusi dengan insan media Jumat (22/4/2022) di Jakarta mengatakan, atlet yang dikirim secara data seharusnya akan membawa pulang medali.

Baca Juga

"Kalau saat di SEA Games 2019 Filipina banyak atlet yang kalah di babak awal. Di Vietnam nanti seharusnya tidak ada yang kalah di babak awal. Kita sudah baca dengan data dan kondisi yang ada seharusnya semua atlet yang dikirim bisa meraih medali," ujar Asmawi.

Kali ini, lanjut Asmawi, ada tim review yang bertugas menilai siapa atlet yang layak dikirim. "Kita dapat rekomendasi dari KONI selaku pembina, kemudian kita panggil cabornya, setelah itu kita diskusi dengan kemenpora. Hasilnya kita rekomendasikan ke KOI," ujae dia.

"Berdasarkan data yang ada, untuk 13 Cabor yang masuk DBON yang berpeluang medali emas, perak dan perunggu yang dikirim. Sedangkan cabor diluar DBON hanya yang berpeluang emas dan perak saja yang kita kirim," kata dia menambahkan.

Esport dan Vovinam meski tidak digelar di Asian Games dan Olimpiade, menurut Asmasi, diberangkatkan karena potensi perak dan emas. Untuk jumlah atlet yang banyak Esport 38 dan Vovinam 10. Itu karena kebutuhan timnya. "Esport banyak nomor tim dan beregu. Mereka potensi emas, demikian juga dengan vovina," ujar dia.

Menurut Asmawi yang menjadi basis data tim review adalah hasil SEA Games sebelumnya serta kejuaraan internasional yang bergengsi. "Kita gunakan data SEA Games lalu dan juga kejuaraan single event tetapi yang bergengsi. Kalau kejuraan internasional yang tidak bergengsi tidak kita ambil," kata dia.

"Juara PON bukan patokan bisa berangkat SEA Games. Kita lihat dulu datanya jika dibandingkan dengan pesaing negara lain masih jauh tidak akan kita kirim. Ada juara PON yang tidak kita kirim karena berdasarkan data hasil kejuaraan internasional junior dia masih jauh nilainya dari pesaing di Asia Tenggara," kata Asmawi menambahkan.

Asmawi tidak menyebut nama atlet tersebut, namun sepertinya ini mengarah pada pesenam asal Lampung Sutjiati Narendra yang ingin berangkat walau dengan jalur mandiri. Pesenam keturunan Amerika Serikat ini ingin membela Merah Putih. Namun terbatas kuota senam hanya kirim empat atlet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement