Sementara itu Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo menambahkan dukungan atas pendidikan kewirausahaan mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang ikut melaksanakan kurikulum dari pemerintah pusat.
“Kami di DKI Jakarta, jenjang vokasi (kejuruan) kewirausahaan tidak hanya mampu dalam membaca peluang, mengambil risiko, menghadapi peluang tapi langsung praktek. Bahkan kami juga membentuk student company, implementasi belajar kewirausahaan di sekolah dalam praktek nyata mulai dari perencanaan, proses, sampai keuangannya,” ucapnya.
Terkait penyesuaian kurikulum, Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun menurutnya terus mengajak komponen sekolah untuk menyikapi secara positif adanya perubahan kurikulum dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Menurutnya dalam dunia pendidikan perubahan juga tergantung peran guru yang sangat dominan.
Dari civitas akademik, Wakil Kepala Program Bisnis Perhotelan Podomoro University, Rizki Amelia mengungkapkan perkembangan program studi berbasis wirausaha di Universitas Podomoro sudah dilakukan sejak 2014 yakni adanya jurusan program bisnis.
“Kurikulum program bisnis kami, semester pertama sudah belajar operational skills, hingga tahun keempat belajar mengenai management skills, menggembleng agar mahasiswa bisa berwirausaha,” ucapnya.
“Pengajar kami bukan dosen-dosen sembarangan. Kami melalui recruitment yang ketat, kita ingin memberi paradigma baru dalam berwirausaha,” ucapnya.
Dalam program hotel bisnis program, Podomoro University bahkan memiliki program magang di dalam dan luar negeri. Sudah ada sekitar 20 mahasiswa berangkat untuk melakukan internship di luar negeri salah satunya hingga ke Belgia.
Adonta Edutalks adalah program diskusi kolaboratif yang membahas isu pendidikan terkini. Dengan diadakannya Adonta Edutalks diharapkan akan muncul ide-ide inovatif, saran-saran konstruktif dan solusi-solusi terukur untuk berbagai persoalan pendidikan di Indonesia.