Ahad 13 Feb 2022 18:25 WIB

STAIL Gelar Talk Show Tahfidz Bersanad di Acara Pameran Pendidikan

Hadir sebagai pembicara tunggal, Syaikhah Asma' Zayid M Mahir dari Yaman.

Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya menyelenggarakan Talk Show Tahfidz Bersanad di ajang Pameran Sekolah Islam Unggulan yang diadakan di Surabaya, Sabtu (12/2).
Foto: Dok STAIL Surabaya
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya menyelenggarakan Talk Show Tahfidz Bersanad di ajang Pameran Sekolah Islam Unggulan yang diadakan di Surabaya, Sabtu (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim (STAIL) Surabaya, termasuk salah satu institusi yang ikut menyemarakkan pagelaran Pameran Sekolah Islam Unggulan yang diselenggarakan oleh majalahnurani.com. 

Dalam memeriahkan acara yang diadakan di Royal Plaza Surabaya itu, STAIL mengadakan talk show tahfidz bersanad, pada Sabtu (12/2) petang. 

"Tidak hanya ingin menginformasikan tentang STAIL, kami pun berhajat mengedukasi masyarakat, terkait pentingnya tahfidz bersanad bagi para pembelajar Alquran," terang Robinsah, ketua Marketing dan Komunikasi (Markom) STAIL dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Hadir sebagai pembicara tunggal, Syaikhah Asma' Zayid M Mahir, pemegang ijazah riwayat Hafsh ‘an ‘Ashim jalur Syatibiyyah dari Markaz Iqra` wal Ijazah bis Sanad, Yaman.

Sosok yang notabene pembimbing utama program kuliah tahfidz bersanad STAIL ini, mengungkapkan keutamaan bagi mereka yang mampu menghafalkan Alquran. 

"Para penghafal Alquran, mereka adalah  orang-orang spesial, pilihan Allah. Sebab mereka terkategori dari keluarga Allah," terang syaikhah yang juga memegang sanad kitab al-Jazari dan Thufatul Athfal ini. 

Lebih lanjut, Syaikhah Asma' menjabarkan, bahwa kelak di hari akhirat, Alquran akan datang sebagai syafaat bagi mereka yang senantiasa mempelajari/menghafalkannya. 

Adapun terkait dengan pentingnya menjaga sanad  dalam mempelajari Alquran, kata sosok yang pernah memegang amanah sebagai Pengawas Ujian di Universitas Alquran al-Karim dan Ilmu Islam, Yaman (2013-2016) ini, tidak lain demi menjaga kemurnian Alquran dari sumber utamanya, Nabi Muhammad SAW. 

"Alquran itu diturunkan kepada Nabi. Nabi pula yang mengajarkan cara membaca yang benar kepada para sahabat. Langkah itu pula yang harus kita tempuh, sehingga tidak salah dalam melafalkan Alquran. Kemurnian Alquran pun terjaga. Itulah pentingnya sanad dalam mempelajari Alquran," jelas syaikhah. 

Acara yang juga disiarkan secara langsung melalui radio Suara Muslim Surabaya (SAM FM) itu mendapat sambutan hangat dari para pengunjung. Nampak kursi-kursi yang ada di kisaran panggung utama terisi penuh, bahkan di antara mereka banyak pula yang berdiri karena keterbatasan tempat duduk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement