Ahad 06 Feb 2022 10:37 WIB

Bocah Maroko yang Terjebak di Sumur Meninggal Dunia

Rayan Awram bocah Maroko yang jatuh di sumur meninggal dunia

Rep: Dwina Agustin, Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Warga berkerumun melihat proses penyelamatan seorang anak berusia lima tahun yang jatuh ke symur di Bob Berred, Maroko, Kamis (3/2/2022).
Foto: AP Photo
Warga berkerumun melihat proses penyelamatan seorang anak berusia lima tahun yang jatuh ke symur di Bob Berred, Maroko, Kamis (3/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Seorang anak laki-laki kecil yang terperangkap selama lima hari di sebuah sumur di Maroko utara meninggal sebelum tim penyelamat dapat mencapainya pada Sabtu (5/2) malam.

Rayan Awram berusia lima tahun jatuh ke dalam sumur di desa Ighran di perbukitan dekat Chefchaouen memicu upaya penyelamatan besar-besaran.

Baca Juga

Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan adegan setelah tubuhnya ditemukan. Ratusan petugas penyelamat yang putus asa dan penonton berkumpul di lokasi dan menyorotkan senter ponsel mereka ke udara. 

Tim penyelamat akhirnya mencapai keberadaan anak itu pada Sabtu malam setelah memindahkan sebagian besar lereng bukit yang berdekatan. Tim penyelamat dengan hati-hati membuat terowongan horizontal ke dalam sumur. 

Sumur itu hanya memiliki lebar 45 cm di bagian atas dan meruncing saat turun 32 meter ke dasar, di mana Rayan terjebak. Kondisi ini membuat penyelamat tidak mungkin untuk turun secara langsung. 

Seorang kerabat laki-laki dari anak laki-laki itu mengatakan sehari sebelum penemuan jenazah bahwa keluarga itu pertama kali menyadari kehilangan ketika mendengar tangisan teredam. Mereka menurunkan telepon dengan lampu dan kamera dinyalakan untuk menemukannya. "Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat itu. 

Daerah berbukit di sekitar Chefchaouen sangat dingin di musim dingin dan penyelamat berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air, dan oksigen melalui tabung.

Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu membuat parit besar melalui lereng bukit, kemudian membuat terowongan secara horizontal menuju Rayan, dengan risiko terus-menerus memicu tanah longsor. 

Pada jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan ke tempat Rayan terbaring. Mereka akhirnya dapat mengakses sumur pada Sabtu malam dan membawa tubuhnya ke ambulans yang menunggu. 

Kerumunan berkumpul di tempat kejadian untuk menyaksikan upaya penyelamatan ketika ratusan pekerja bekerja keras untuk menyelamatkan anak itu. Di seluruh negeri, orang Maroko mengikuti kisah itu di televisi di rumah-rumah dan kafe-kafe. Raja Mohammed VI mengirim belasungkawa kepada orang tuanya.  

Rayan terjebak di dalam sumur sedalam 32 meter di Perbukitan di dekat Chefchaouen. Setelah berada di dalam sumur selama hampir 90 jam, Rayan berhasil diselamatkan. 

Tim Penyelamat Maroko tidak henti-hentinya terus melakukan penggalian di sisi lain sebelah sumur untuk menyelamatkan bocah lima tahun itu. Pada hari ke lima penggalian telah berakhir dan Rayan berhasil diselamatkan dan segera dilarikan ke rumah sakit. 

Belum ada pernyataan resmi terkait kondisi Rayan yang jatuh di dalam sumur kering. Tetapi dilansir dari Saudi Gazette, pada Ahad (6/2), Rayan dikabarkan mengalami trauma, cedera otak, dan paru-paru serta beberapa patah tulang. 

“Rayan ditemukan menderita cedera otak dan paru-paru selain beberapa patah tulang,” menurut pemeriksaan awal oleh dokter penyelamat, lapor media Maroko. 

Rayan segera dikeluarkan dari terowongan, dan meski tidak sadarkan diri Rayan dikabarkan masih hidup. Rayan kemudian dibawa ke rumah sakit. 

Pada Selasa (1/2), Rayan jatuh ke dalam lubang sumur kering yang berdiameter kecil namun memiliki kedalaman hingga 32 meter. Sumur tersebut berada di Desa Timor, dekat Provinsi Chefchaouen di utara, Maroko. Peristiwa ini telah memicu curahan simpati di media sosial. 

 

Sumber: gulfnews   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement