Kamis 06 Jan 2022 00:39 WIB

Mewujudkan Pembelajaran Kimia Ideal 

Model pembelajaran ini dapat menjadi alternatif guru kimia di Indonesia.

Prof Dr päd H Wahyu Sopandi MA, Guru Besar UPI Bidang Pendidikan Kimia
Foto:

Tahapan model pembelajaran

Tahapan model pembelajaran RADEC dimulai dari kegiatan peserta didik membaca (Read, R) berbagai sumber yang bertemali dengan konten materi kurikulum yang akan dipelajari. Kegiatan berikutnya adalah menjawab sejumlah pertanyaan (Answer, A) yang bertemali dengan konten materi yang akan dipelajari di kelas (tatap maya/ muka). 

Pertanyaan ini, perlu dijawab peserta didik secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain. Pertanyaan yang disusun perlu melingkupi semua aspek kognitif esensial yang perlu dipelajari peserta didik baik ditinjau dari cakupan materi maupun tingkatan berfikir yang dituntutnya). Dua Langkah kegiatan ini dilakukan di luar jam pembelajaran. 

Kegiatan berikutnya adalah berdiskusi (Discuss, D) dengan teman sejawat perihal apa yang tadinya sudah mereka jawab secara mandiri. Kegiatan berikutnya adalah tahap menjelaskan (Explain, E) yang dilakukan secara klasikal. Pada tahap ini guru dapat memberikan penjelasan konten materi kurikulum yang belum dikuasai semua peserta didik. 

Setelah pembahasan konten kurikulum dalam satu bab selesai, maka tahap berikutnya yaitu tahap menkreasi (Create, C). Tahap model pembelajaran RADEC ini dapat membelajarkan semua hal yang tadi dibahas di atas, karakter, keterampilan berfikir tingkat tinggi, keterampilan abad 21 dan multiliterasi. 

Kalau ilmu kimia yang dibelajarkannya, maka penggunaan model pembelajaran ini pun dapat dijadikan media bagi guru kimia untuk membelajarkan ilmu kimia secara utuh serta membelajarkan semua domain dari belajar IPA.

Namun demikian, dalam model ini ada perbedaan yang mencolok dengan pembelajaran IPA yang tradisional. Dalam model pembelajaran RADEC ini kegiatan tahap C (penyelidikan/pemecahan masalah/pembuatan karya/proyek) dilakukan setelah peserta didik selesai mempelajari konten materinya. 

Pada tahap ini peserta didik akan belajar menggunakan apa yang sudah mereka pelajari, gagasan kreatif yang sudah orang lain buat, serta berbagai hal yang dekat dengan kehidupan peserta didik sebagai sumber inspirasi menemukan gagasan kreatif baru untuk kemudian secara berkelompok membuat perencanaan, merealisasikan, melaporkan dan mengkomunikasikannya. 

Ini berbeda dengan yang ditawarkan para ahli pendidikan dari luar negeri seperti tercermin dari berbagai model pembelajaran yang mereka tawarkan, yaitu belajar berkreasi sambil mempelajari konten materi. Cara ini, memiliki kelemahan yaitu tidak menjamin bahwa konten materi kurikulum dapat selesai dipelajari setelah selesai berkreasi dan tak menjamin bahwa semua konten materi kurikulum dapat dipelajari peserta didik selama berkreasi.   

 

Demikianlah gagasan bagaimana mewujudkan pembelajaran kimia ideal berwawasan global berbasis kearifan nasional melalui tahap pembelajaran R-A-D-E-C untuk membentuk manusia indonesia masa depan. Semoga model pembelajaran ini dapat menjadi alternatif guru kimia di Indonesia dalam membelajarkan peserta didiknya ilmu kimia tanpa mengalami hambatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement