Jumat 05 Nov 2021 14:03 WIB

Kemenag Dorong Guru Madrasah Kuasai Konten Digital

Madrasah diharapkan unggul dalam konsep pembelajaran digital.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Rahmat Mulyana Sapdi, saat memberikan arahan dalam kegiatan
Foto: istimewa/doc humas
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Rahmat Mulyana Sapdi, saat memberikan arahan dalam kegiatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Rahmat Mulyana Sapdi melihat pentingnya agenda penguatan literasi digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) madrasah. Ini agar GTK madrasah dapat mengembangkan kultur pembelajaran digital melalui aspek implementatif.

"Pelatihan ini menyentuh aspek implementatif, peserta akan dilatih membuat konten pembelajaran digital yang kreatif dan menarik berbasis video maupun produk pembelajaran visual lainnya. Ini merupakan salah satu komponen dari literasi digital,” kata Rahmat dalam siaran pers, Jumat (5/11).

Baca Juga

 

Pernyataan ini disampaikan Rahmat saat memberikan arahan dalam kegiatan 'Pelatihan Penguatan Literasi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah‘ di Kabupaten Kudus, Kamis (4/11)

Dengan usaha ini, kata dia, madrasah menjadi lebih unggul baik dari segi kompetensi maupun adaptasi dalam menggunakan konsep pembelajaran digital. “Ini merupakan peran kita ke depan untuk menguasai konten pembelajaran. Selain itu, aspek pedagogis, metodologis juga penguasaan teknologi harus ditingkatkan dalam rangka membangun budaya digital dalam pembelajaran,” ungkap Rahmat.

Sementara Pembina Yayasan Nusantara Satu, Nusron Wahid, mengatakan bahwa Covid 19 telah mengubah cara pandang dan model pendidikan. Pendidikan yang semula kebanyakan bersifat manual berubah menjadi digital.

“Hampir semua proses pembelajaran menggunakan perspektif media digital. Oleh karenanya, kita membutuhkan transformasi baik dari segi kurikulum, konten, maupun model pembelajaran,” ungkapnya.

Dunia digital  tidak hanya melahirkan revolusi di bidang pendidikan saja, tetapi di hampir seluruh kehidupan. “Saat ini misalnya, media cetak seperti koran sudah hampir mati, dan kemudian digantikan koran digital. Begitupun pendidikan, dari dunia paper bergeser menjadi dunia konten atau software. Saat ini software juga telah bergeser dari dunia baca menjadi dunia visual atau gambar,” papar Nusron.

Anggota DPR RI ini menganggap perkembangan revolusi digital saat ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru madrasah. Dikatakannya, konten pembelajaran digital tidak hanya berkutat di mata pelajaran umum, tetapi juga materi keagamaan yang saat ini didominasi oleh konten audio-visual di Youtube. Ini tentunya perlu diimbangi.

Selain madrasah formal, lanjut Nusron, digitalisasi nantinya akan mengisi konten pembelajaran di madrasah diniyah. Menurutnya, bagaimana  pembelajaran kitab kuning dapat dikemas sekaligus diformulasi menjadi konten pembelajaran yang berbasis digital agar mudah diterima peserta didik.

Nusron mengapresiasi penyelenggaraa program ini. Menurutnya, transformasi pembelajaran di madrasah adalah sebuah keniscayaan. "Apa yang kita lakukan hari ini adalah ikhtiar membangun peradaban futuristik melalui madrasah yang mandiri dan berprestasi," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement