REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Mahasiswa UGM menghadirkan permainan edukatif Go-Taru yang dirilis Tim PKM bidang kewirausahaan. Go-Taru merupakan papan permainan edukasi pelestarian satwa dan lingkungan yang dikolaborasi dengan aplikasi dan Augmented Reality (AR).
Ada Muhammad Farel Rafifawwas, Aditya Ramadhan dan Muhammad Ridwan dari Fakultas Teknik, serta Kirana Maharani dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Go-Taru dibuat sebagai usaha berbentuk kampanye terhadap kepedulian satwa dan lingkungan.
Tidak seperti permainan papan biasa, Go-Taru memberikan sentuhan teknologi sebagai wujud mengikuti perkembangan zaman. Permainan terdiri atas beberapa komponen yaitu papan puzzle berkonsep petualangan, kartu permainan, bidak karakter dan aplikasi.
"Kartu permainan edukatif Go-Taru dibagi jadi empat jenis yakni kartu satwa, kartu sampah, kartu ilmu, dan kartu kesempatan, masing-masing kartu merepresentasikan materi edukasi perihal satwa dan lingkungan," kata ketua tim, Farel, Jumat (3/9).
Menurut Farel, ide Go-Taru dilatar belakangi kekhawatiran atas fenomena-fenomena punahnya satwa akibat kerusakan lingkungan. Karenanya, edukasi lingkungan perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya melalui media pembelajaran yang interaktif.
Media pembelajaran interaktif dipilih karena dirasa lebih menyenangkan. Sedangkan, nama Go-Taru sendiri dikutip dari kata go dan kalpataru, dengan harapan adanya permainan edukatif ini mampu mengajak masayrakat untuk lebih peduli lingkungan.
"Go-Taru dihadirkan sebagai media edukasi menyasar komunitas-komunitas mengajar di UGM, Yogyakarta dan Indonesia. Kita juga bekerja sama komunitas pecinta lingkungan untuk bersama-sama mengampanyekan pentingnya edukasi lingkungan," ujar Farel.
Selain itu, media permainan edukatif ini bisa jadi solusi pembelajaran interaktif dan inventaris media pembelajaran komunitas-komunitas dan sekolah-sekolah. Saat ini, Go-Taru telah tersedia di market place dan di Instagram @gotaru.boardgame.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
