Selasa 31 Aug 2021 06:27 WIB

Taliban Nyatakan Siap Perangi ISIS

Taliban mengatakan tak segan berkonfrontasi dengan ISIS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Taliban Nyatakan Siap Perangi ISIS. Di depan bendera Taliban, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara pada konferensi pers pertamanya, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 17 Agustus 2021.
Foto: AP/Rahmat Gul
Taliban Nyatakan Siap Perangi ISIS. Di depan bendera Taliban, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara pada konferensi pers pertamanya, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 17 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban mengatakan ISIS akan menghentikan serangan di Afghanistan setelah semua pasukan asing hengkang dari negara tersebut. Kendati demikian, Taliban menyatakan siap memerangi ISIS jika mereka tetap melancarkan aksi teror di sana.  

“Kami berharap orang-orang Afghanistan yang dipengaruhi ISIS menghentikan operasi mereka untuk melihat pembentukan pemerintahan Islam tanpa kehadiran orang asing,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, Senin (30/8).

Baca Juga

Mujahid menyatakan Taliban tak segan berkonfrontasi dengan ISIS jika mereka tetap melakukan aksi teror saat semua pasukan asing sudah hengkang dari Afghanistan. “Jika mereka (ISIS) menciptakan situasi perang dan melanjutkan operasi mereka, pemerintahan Islam kami akan berurusan dengan mereka,” ujarnya.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket yang menargetkan bandara Kabul pada Senin. “Dengan rahmat Allah SWT, para prajurit khilafah menargetkan Bandara Internasional Kabul dengan enam roket katyusha,” kata ISIS lewat akun Telegram-nya.

Pertahanan anti-rudal Amerika Serikat (AS) berhasil mencegat lima roket yang ditembakkan ISIS. AS diketahui sedang melakukan misi evakuasi di bandara Kabul. Ia telah merelokasi lebih dari 110 ribu warga Afghanistan yang rentan dan berisiko.

Bandara Kabul juga menjadi target serangan bom, Kamis (26/8) pekan lalu. Dua ledakan terjadi di area bandara saat ribuan warga Afghanistan memadati tempat itu karena berharap dapat dievakuasi. Sedikitnya 170 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk 13 tentara AS. ISIS turut mengklaim sebagai dalang serangan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement