Sabtu 14 Aug 2021 23:16 WIB

Sumbar Terima Bantuan  Peralatan TIK dari Kemendikbud

Sumbar Terima Bantuan  Peralatan TIK dari Kemendikbud Senilai Rp 27 Miliar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
 Sumbar Terima Bantuan  Peralatan TIK dari Kemendikbud. Foto ilustrasi:  Gubernur Sumbar Mahyeldi (kedua kiri) bersama Danlanud Sutan Sjahrir Kolonel Pnb M.R.Y. Fahlefie (ketiga kiri) menjemput bantuan konsentrator oksigen dari pesawat Hercules C-130, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (10/8/2021). Pemprov Sumbar menerima kiriman bantuan 50 konsentrator oksigen dan selang Nasal Cannula dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk penanganan COVID-19 di provinsi itu.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sumbar Terima Bantuan  Peralatan TIK dari Kemendikbud. Foto ilustrasi: Gubernur Sumbar Mahyeldi (kedua kiri) bersama Danlanud Sutan Sjahrir Kolonel Pnb M.R.Y. Fahlefie (ketiga kiri) menjemput bantuan konsentrator oksigen dari pesawat Hercules C-130, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (10/8/2021). Pemprov Sumbar menerima kiriman bantuan 50 konsentrator oksigen dan selang Nasal Cannula dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk penanganan COVID-19 di provinsi itu.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menerima bantuan sebesar Rp 27 miliar untuk sejumlah peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud RI. Bantuan ini untuk mendorong terciptanya Sumber Daya Manusia unggul sesuai salah satu fokus utama visi Indonesia Maju yaitu pencapaian SDM yang lebih baik.

"Di dalam masa pandemi yang serba keterbatasan dana, bantuan ini adalah berkah untuk pendidikan di Sumbar yang akan dimanfaatkan semaksimal mungkin menciptakan generasi yang unggul secara SDM," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Jumat (13/8).

Baca Juga

Ia mengatakan dalam masa pandemi, banyak anggaran tersedot untuk penanganan covid-19 sehingga dukungan untuk berbagai sektor menjadi tidak optimal termasuk untuk pendidikan. Karena itu bantuan yang diterima menjadi suplemen, dorongan dan dukungan semangat yang luar biasa sehingga upaya memberikan pendidikan terbaik bagi siswa sekolah tetap berlanjut dengan baik.

Mahyeldi menyebut, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang memposisikan Indonesia sebagai salah satu dari empat negara besar dunia, salah satunya adalah melalui pendidikan.

Mahyeldi menyinggung mengenai sistem pendidikan yang tidak boleh terputus dari usia dini sampai perguruan tinggi. Saat ini untuk PAUD hingga SMP kewenangannya berada di Kabupaten/Kota sementara untuk SMA di Provinsi. Perbedaan kewenangan tersebut tidak boleh membuat sistem pendidikan terputus.

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud RI, Jumeri, mengatakan salah satu fokus utama visi Indonesia Maju adalah pencapaian SDM yang lebih baik.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan dunia global, Indonesia harus siap menyongsong cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa yang berkarakter dan cerdas dan bisa bersaing dengan negara lain.

Ia mengatakan secara nasional Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud RI memberikan bantuan sebanyak Rp 3,7 triliun pada 2021 yang terbagi atas Rp 1,3 triliun yang dikelola Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud RI dan Rp 2,4 triliun melalui DAK. Bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan TIK di sekolah negeri dan swasta.

Ia merinci ada sekitar 500 ribu sekolah yang harus dibantu oleh pemerintah yang diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp 17 triliun. Bantuan akan diberikan secara bertahap hingga 2024.

Bantuan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi juga diklat pada pengelola dan guru agar bisa memanfaatkan peralatan yang dibantu sebaik-baiknya.

"Bimtek teknis ini untuk meningkatkan kemampuan teknis agar sekolah bisa memanfaatkan secara maksimal peralatan TIK dan sekaligus membantu sekolah mempersiapkan diri mempersiapkan asesmen nasional yang akan dimulai bulan depan," ujar Jumeri.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement