Sabtu 17 Jul 2021 19:33 WIB

Uhamka Gelar International 5 Day Short Course 

Ini merupakan salah satu  upaya mengembangkan kualitas pendidikan.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof  Dr  HAMKA (FKIP Uhamka) Jakarta menggelar International 5 Day Short Course, 6-15 Juli 2021.
Foto: Dok Uhamka
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (FKIP Uhamka) Jakarta menggelar International 5 Day Short Course, 6-15 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof  Dr  HAMKA (FKIP Uhamka) Jakarta menggelar International 5 Day Short Course bertajuk “English Digital Instructional Materials Development” secara virtual. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, yakni pada 6-15 Juli 2021. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 75 mahasiswa luar negeri dari empat  negara, yaitu Filipina, Vietnam, Kazakhstan, dan Thailand.

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris sekaligus ketua panitia, Silih Warni PhD menjelaskan, kegiatan International 5 Day Short Course digelar sebagai salah satu bentuk kontribusi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka dalam pengembangan kualitas pendidikan bahasa Inggris di tataran nasional dan global. Kegiatan ini, kata dia, berfokus pada peningkatan kompetensi peserta dalam memanfaatkan teknologi/platform digital untuk mengembangkan materi ajar bahasa Inggris di berbagai konteks. 

“Peserta diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip penyusunan materi ajar digital serta keterampilan mengembangkannya, mulai dari menyeleksi materi ajar yang tepat, menyiapkan platform digital, sampai pada mengevaluasi pembelajaran secara daring. Program ini terbuka dan diikuti oleh peserta yang mayoditas mahasiswa S1 dari berbagai negara,” ujar Silih Warni dalam rilis yang diterima Republika.co.id,  Sabtu (17/7).

Dia berharap program berskala internasional ini akan bisa berkesinambungan. “Ke depan, program short course diharapkan juga bisa menawarkan  beragam kompetensi yang menunjang kualitas pengajar bahasa Inggris, tidak hanya pada area pengembangan materi ajar digital. Hal ini sangat dimungkinkan dengan beragam bidang keahlian dalam lingkup Pendidikan Bahasa Inggris yang dimiliki para dosen, misalnya, English for Young Learners, Methodology for Teaching English as a Foreign Language dan Scientific Writing,” katanya.

Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka sekaligus salah satu narasumber kegiatan, Cahya Komara  menuturkan, acara ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendibudristek yang diamahkan kepada Uhamka. 

Dalam penyampaiannya, dia memberikan tips dan trik bagaimana menemukan bahan atau sumber pembelajaran digital bahasa Inggris. Selain itu, dia menginformasikan tentang konversi materi ajar yang telah disusun oleh mahasiswa asing di  sesi sebelumnya ke dalam bentuk digital. “Berbagai media dan platform pembelajaran daring yang bisa dimanfaatkan, misalnya Learning Management System (LMS) Moodle dan Nearpod, software Text to Speech atau Speech to Text, Web Source, dan lain-lain,” ujarnya.

Salah satu peserta dari University of Economic and Low, Vietnam, bernama Nguyen Thi My Phu secara terbuka mengungkapkan satu hal yang ia dapat sebagai peserta International 5 Day Short Course ini. Dia mengungkapkan, peningkatan ICT skill dan menambah wawasan khususnya sisi kognitif peserta dalam mengembangan materi ajar digital bahasa Inggris.

Sementara itu, peserta asal Filipina, Sheila Monnique Sajorda, dari De La Salle University Dasmarinas, mengatakan, International 5 Day Short Course membantunya dalam menyiapkan materi ajar digital sekaligus penerapan dalam konteks pembelajaran daring langsung (synchronous) maupun daring tidak langsung (asynchronous).

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini menghadirkan beberapa narasumber dari University of Sheffield, Inggris, yakni Sabine Little PhD, yang menyampaikan materi “Developing Digitalized Instructional Materials: Principles and Guidelines”. Kemudian, dari internal Uhamka sendiri, yakni Silih Warni PhD, Caya Komara MHum, dan Triwintolo Apoko MHum.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement