Senin 21 Jun 2021 16:54 WIB

Amil Penjaga Masyarakat yang Lelah Diterjang Pandemi

Kelelahan masyarakat wajar terjadi akibat ketidakjelasan kapan berakhirnya pandemi.

Covid-19 (ilustrasi)
Foto:

Oleh : Nana Sudiana (Direktur Pendayagunaan IZI & Mahasiswa MSKI UIN Jakarta)

Peran Amil Menjaga Kelelahan Masyarakat

Para amil yang bergerak di organisasi pengelola zakat, sesungguhnya memiliki nasib yang tak jauh berbeda. Mereka mewakili keluarga masing-masing bergerak dan beraktivitas dalam rangkaian kerja nyata sebagai seorang amil.

Mereka saat yang sama, punya tambahan tugas untuk menjaga agar masyarakat yang lelah bisa tetap sehat dan kembali kesadaran-nya untuk menjaga diri dan melindungi diri dan keluaganya dari paparan Covid-19 yang masih terjadi.

Para amil, di samping harus menjadi teladan dalam penegakan prokes juga harus memiliki kemampuan yang nyata serta efektif dalam mengatasi situasi ini. Dengan berlalunya waktu setahun lebih sejak Covid-19 hadir di Indonesia, para amil semakin terus belajar untuk beradaptasi dan melalui masa sulit akibat pandemi ini dengan lebih baik. Para amil juga semakin memahami dan mengerti betul di mana peran strategis mereka ditengah naik turun-nya pandemi ini.

Melihat kemampuan Pemerintah, khususnya dalam penanganan pasien yang terpapar Covid-19, baik dari sisi edukasi, perencanaan penanganannya hingga pemulihan Kesehatan pasien, kita semakin yakin dampak negatif akibat Covid-19 ini perlahan terkendali dengan baik. Kondisi ini semakin membuat optimistis juga manakala sarana prasarana kesehatan yang ada juga semakin terkelola dan terintegrasi dengan baik.

Dengan melihat situasi terkini, para amil dalam lingkup FOZ yang pernah mengumpulkan dana hingga 567 miliar dalam tujuh bulan sejak Covid-19 hadir memasuki wilayah Indonesia, kini harus mereposisi perannya. Aspek Kesehatan, fasilitasi Kesehatan serta hal-hal mendasar soal penanganan dan pemulihan kesehatan pasien dhuafa tak terlalu relevan untuk dijadikan fokus penanganan yang ada.

Para amil kini justru harus mulai serius bergerak ke arah pemulihan ekonomi keluarga mustahik. Kegiatan pemulihan ekononi berupa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui aktivitas ekonomi untuk golongan fakir dan miskin, terutama untuk usia produktif. Namun program-program pemulihan ekonomi ini harus tetap dilengkapi dengan edukasi penerapan protokol kesehatan yang baik, sehingga aman untuk para mustahik yang dibina maupun keluarga mereka yang ada di rumah.

Dalam pemulihan ekonomi masyarakat dhuafa yang akan dilakukan, harus dibangun sistem dan kolaborasi di antara lembaga-lembaga zakat yang ada untuk skema pemulihan ekonomi secara integratif. Para amil lewat lembaga masing-masing perlu juga menyiapkan pendampingan usaha beserta skenario pengembangannya. Perlu juga dipastikan apakah ada kurikulum pelatihan yang memasukan unsur edukasi dalam menjalankan protokol kesehatan, baik di lingkup usaha yang dirintis maupun di keluarga mereka.

 

Strategi amil zakat yang meng-edukasi para mustahik dalam kelompok-kelompok binaan yang ada juga diharapkan akan menjadi unsur penting untuk memperkuat ketahanan keluarga. Baik dari sisi ekonomi maupun agar terhindar dari paparan Covid-19 yang tak jelas sampai kapan akan berakhir. Istilahnya, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan fokus ke keluarga mustahik lewat program pemberdayaan ekonomi sekaligus menghindarkan masyarakat dari kelelahan akan dampak-dampak negatif Covid-19.

Momentum penguatan ekonomi juga akan mengurangi pandemic fatigue syndrome atau sindrom kelelahan akibat pandemi Covid-19 di tengah masyarakat saat ini. Jika hal ini bisa disinergikan oleh lembaga-lembaga zakat yang ada, maka dampaknya tentu akan semakin luas dan signifikan.

Setidaknya, bagi mustahik, di tengah tidak adanya kepastian kapan pandemi ini akan berakhir, tetapi mereka akan tetap tenang dan optimistis ada yang peduli pada mereka dan tidak akan meninggalkan mereka berjuang sendiri melewati beratnya masa-masa pandemi Covid-19 ini.

#Ditulis di barat Kota Jogja, Jumát, 19 Juni 2021

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement