Menanggapi itu, La Nyalla mengungkapkan, ada tiga hal yang terpikirkan ketika mendengar Masjid Jogokariyan. Masjid yang kasnya selalu nol, lalu masjid yang memiliki ATM beras untuk warga dan masjid yang pagarnya tidak pernah dikunci.
Ia berpendapat, begitu banyak amal-amal yang sudah dilakukan Masjid Jogokariyan bermanfaat bagi orang banyak, pasti Allah SWT tidak akan tinggal diam. Artinya, bantuan-bantuan juga akan terus datang agar Masjid Jogokariyan terus membantu.
La Nyalla sepakat, program-program pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan Masjid Jogokariyan harus bisa dilakukan masjid-masjid lain di seluruh Indonesia. Jadi, kita semua memiliki bertanggung jawab kepada lingkungan masing-masing.
"Saya mengapresiasi semangat Takmir Masjid Jogokariyan yang memposisikan dirinya sebagai civil society, menjawab permasalahan warga sekitar, dan masjid memang jadi rujukan umat, pemecah permasalahan masyarakat," ujar La Nyalla.