DPR Desak Pembentukan Timsus Usut 97 Ribu PNS Misterius

PNS misterius merugikan negara karena membayar orang, tapi tak jelas keberadaannya.

Selasa , 25 May 2021, 15:56 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad prihatin dengan adanya 97 ribu database aparatur sipil negara (ASN/PNS) yang tidak jelas keberadaannya, tetapi mendapatkan gaji dan iuran pensiun. (ilustrasi)

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisina, mengatakan, pemutakhiran data pegawai aparatur sipil negara (ASN) sejak Indonesia merdeka baru dua kali diperbarui, yakni pada 2002 dan 2014. Hal ini membuat data perlu dimutakhirkan karena banyaknya data ASN uang palsu.

Bima menjelaskan, pemutakhiran data pada 2014 yang sudah melalui elektronik menemukan hampir 100 ribu data PNS misterius. "Itu dilakukan PNS sendiri bukan dilakukan oleh biro kepegawaian, biro SDM, BKD, BKPP, BKPSDM. Hasilnya apa? Hasilnya ternyata hampir 100 ribu tepatnya 97 ribu data itu misterius," kata Bima dalam konferensi pers 'Pemutakhiran Data ASN tahun 2021' secara virtual, Senin (24/5).

Bima menjelaskan, hampir 100 ribu ASN misterius itu dibayarkan gajinya, serta juga dibayar uang pensiunnya oleh negara. "Tapi, tidak ada orangnya, (namun) dengan data itu, database PNS kita menjadi lebih akurat. Walaupun masih juga yang belum mendaftar pada saat itu," ujar Bima.