Kepada Polres Mojokerto, LaNyalla meminta untuk menelusuri kasus tersebut. Dikhawatirkan masih ada kelompok tertentu yang terkait dengan sindikat penipu dengan modus arisan fiktif itu.
"Alhamdulillah, pelaku sudah tertangkap. Namun, jangan hanya sampai di situ, harus diusut lebih jauh agar terang benderang ini bermain sendiri atau berkelompok semacam sindikat," katanya.
Menurut dia, yang terpenting para korban harus mendapatkan haknya kembali setelah menyetor uang untuk arisan. Paling tidak nominal uang yang dikembalikan kepada peserta arisan sebesar uang yang disetorkan.
"Ini yang tidak boleh dianggap sepele. Aparat penegak hukum perlu juga mengambil tindakan atau mencari cara agar uang para peserta arisan ini terganti. Bisa dengan sita aset pelaku atau hal lain," katanya.
Dari keterangan para korban arisan, mereka membayar arisan setiap pekan sampai 46 kali dalam setahun dengan paket yang sudah dipilih. Sementara itu, hasilnya dibagikan paling lambat satu minggu menjelang Lebaran 2021.