Kamis 20 May 2021 06:03 WIB

Bagaimana Zionis Yahudi Israel Menguasai Tanah Palestina?

Zionis Israel mulai mencaplok tanah Palestina usai Ottoman kalah di Perang Dunia I.

Ibu dari warga Palestina Rasheed Abu Arra, yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel, berduka atas jenazah putranya saat pemakamannya, di Kota Aqqaba dekat Tubas, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 12 Mei 2021.
Foto:

Sehari setelah pendeklarasian, tepatnya pada 15 Mei 1948, atau 73 tahun lalu, Zionis Israhell melakukan pengusiran terhadap rakyat Palestina. Rakyat Palestina diusir dari tanah leluhurnya dan menjadi pengungsi di negeri sendiri. Peristiwa itu dikenal sebagai Nakba Day. Zionis Israel melakukan penghapusan etnis di tanah suci Bumi Syam, bumi para nabi.

Deklarasi berdirinya Israel itu membuat bangsa Arab melawan. Sejumlah negara-negara Arab di sekitar Palestina melakukan invasi dengan memberikan dukungan kepada militer Arab-Palestina guna mencegah berdirinya negara Israel. Bagi orang Arab-Palestina, perang itu menandai awalnya bencana.

Saat itu negara-negara Arab, seperti Mesir, Transyordania, Irak, Suriah, Liga Arab, Arab Saudi, Yaman, Sudan, Lebanon, hingga Ikwanul Muslimin yang terlibat dalam perang, kalah melawan Israel.

Kemenangan Israel membuat 700 ribu orang Arab-Palestina terusir, dan 700 ribu orang Yahudi masuk Palestina. Israel pun merampas sebagian wilayah Palestina.

photo
Pertempuran Gaza Kedua terjadi antara 17 dan 19 April 1917, menyusul kekalahan Pasukan Ekspedisi Mesir (EEF) pada Pertempuran Gaza Pertama pada bulan Maret, selama Kampanye Sinai dan Palestina dalam Perang Dunia Pertama. - (wikipedia)

Perang tahun 1948 berlanjut pada 1967. Perang enam hari antara Israel dengan Mesir, Suriah, Yordania, Irak, dengan dukungan PLO dan Lebanon berakhir untuk kemenangan Zionis. Kekalahan Mesir membuat Gaza terlepas dan dikuasai Israel. Yordania pun terpaksa merelakan wilayah Tepi Barat kepada Israel. Akibatnya, sekitar 300 ribu rakyat Arab-Palestina terusir dari Tepi Barat.

Setelah perang 1967, komunitas-komunitas Yahudi semakin beringas. Mereka pindah ke Tepi Barat dan mendirikan permukiman eksklusif. Pos-pos pemeriksaan dan blokade jalan dibuat militer Israel. Alasannya satu: demi melindungi orang-orang Yahudi yang merampas tanah orang Palestina.

Akibatnya, rakyat Palestina di Tepi Barat tergusur. Padahal, aksi Zionis Israel itu melangggar konvensi Jenewa IV yang berisi melarang transfer populasi ke wilayah sengketa. Namun, pelanggaran itu tak dihiraukan.

Perlawanan bangsa Arab tak berhenti terhadap Israel. Negara Palestina pun dideklarasikan pada 1988, tetapi hingga kini warga Arab-Palestina masih dalam cengkraman penjajahan.

Jika Palestina yang dijajah, mengapa rakyat Indonesia perlu membantu? Apa hubungannya Palestina dengan Indonesia?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement